Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Survei PRC

Elektabilitas Prabowo Naik, Ganjar Turun, Anies Stagnan
Oleh : Redaksi
Rabu | 19-04-2023 | 18:52 WIB
gp_ps_ab_ilustrasi_b1.jpg Honda-Batam
Survei Politika Researching & Consulting (PRC) mencatat elektabilitas Prabowo Subianto mengalami kenaikan, Ganjar Pranowo turun, dan Anies Baswedan stagnan. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Survei Politika Researching & Consulting (PRC) terkait Pilpres 2024 mencatat elektabilitas Prabowo Subianto mengalami kenaikan, Ganjar Pranowo turun, dan Anies Baswedan stagnan.

PRC menyebut sosok calon presiden (capres) yang telah tertambat di hati publik masih berkisar pada tiga figur tersebut, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies.

"Dibanding hasil survei Februari 2023, dukungan spontan terhadap PS naik 4 persen (dari 18,9 persen menjadi 22,4 persen), sedangkan GP turun 1 persen (dari 21,3 menjadi 20,2 persen), sementara AB stagnan (17,9 persen)," ujar PRC dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).

Dalam simulasi tiga nama, Prabowo bertengger dengan dukungan mencapai 35,6 persen. Ganjar menduduki posisi kedua pada perolehan 29,4 persen. Kemudian disusul Anies dengan 25,2 persen.

Selain itu, PRC juga menyoroti penurunan angka pemilih undecided voters (TT/TM) seiring dengan naiknya dukungan pada Prabowo.

"Menariknya, peningkatan elektabilitas PS beriringan dengan penurunan undecided voters (TT/TM) secara signifikan. Artinya sementara ini publik yang selama ini belum menentukan sebagian besar mengarahkan pilihannya kepada PS," jelas PRC.

Dalam salah satu poin kesimpulannya, PRC menilai sikap Ganjar yang menolak kehadiran Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap tingkat keterpilihannya dalam berbagai simulasi capres, walaupun sebagian besar publik menilai tidak tepat atau tidak mendukung penolakan tersebut.

Survei yang berlangsung pada 1-18 April 2023 ini dilakukan melalui metode pengambilan sampel multi stage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 2,73 persen. Sebanyak 1.210 orang yang tersebar di 34 provinsi menjadi responden pada survei kali ini.

Sebelumnya, Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terkait Pilpres 2024 dan mencatat elektabilitas Ganjar dinilai kembali mengalami kenaikan setelah sempat menurun imbas penolakan terhadap Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

"Ganjar Pranowo mendapatkan dukungan sebesar 16,5 persen, sangat dekat dengan perolehan suara Prabowo Subianto yang mencapai 16,3 persen," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam keterangannya, Sabtu (15/4/2023).

Posisi selanjutnya diduduki Anies Baswedan dengan dukungan 9,8 persen. Lalu, ada pula nama Presiden Joko Widodo dengan 9,2 persen, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 1,6 persen.

Deni mengatakan Ganjar mengalami peningkatan dukungan sebesar 3,5 persen. Pada minggu pertama April, dukungan terhadap Ganjar tercatat hanya sebesar 13 persen, namun pada minggu kedua naik menjadi 16,5 persen. Sementara itu, dukungan untuk Prabowo mengalami pelemahan dari 18,3 persen menjadi 16,3 persen dalam periode yang sama.

"Dukungan untuk Anies Baswedan cenderung stagnan, dengan perolehan suara yang bergerak dari 10,7 persen menjadi 9,8 persen," terang Deni.

Lain halnya dengan format semi terbuka dengan daftar 30 nama dan kesempatan bagi responden untuk menyebutkan nama lain di luar daftar tersebut. Dukungan terhadap Ganjar Pranowo justru semakin besar, yakni mencapai 24,3 persen.

Dalam simulasi dengan enam nama, Ganjar tetap memimpin dengan perolehan suara sebesar 26,8 persen, diikuti oleh Prabowo dengan 25,4 persen. Kemudian, Anies 16,7 persen, Ridwan Kamil 13,8 persen, Mahfud MD 4,1 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 2,1 persen.

"Dalam keseluruhan, suara Ganjar yang sempat turun mulai kembali menguat. Dukungan publik pada Ganjar mulai pulih," jelas Deni.

Survei SMRC ini dilakukan pada 11-14 April 2023. Metode yang digunakan adalah random digit dialing (RDD) dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha