Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Berharap Tak Ada Perubahan Jadwal Roro ke Tambelan
Oleh : Harjo
Rabu | 19-04-2023 | 18:20 WIB
IMG-20230418-WA0094.jpg Honda-Batam
Robby Patria warga Tanjungpinang yang mudik ke Tambelan. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Bintan - PT Angkutan Sugai Danau dan Penyebrangan (ASDP) yang mengelola kapal Bahtera Nusantara dengan rute Tanjunguban-Tambelan dan Kalimantan Barat, diharapkan tidak mengubah jadwal atau menunda keberangkatan pada 27 April 2023. Pasalnya penundaan tersebut akan menimbulkan penumpukan penumpang di Tambelan saat arus balik.

"Jika ditunda pada 30 April atau sesuai agenda Bupati Bintan yang akan melakukan kunjungan kerja, maka akan terjadi tumpukkan penumpang yang akan balik pada tanggal 1-2 Mei," ujar Robby Patria warga Tanjungpinang yang mudik ke Tambelan.

Karena kapal Roro Apakah Roro harus siap menampung lebih dari 500 orang penumpang apabila terjadi penumpukan, mengingat kapasitas penumpang Roro tak lebih dari 200 orang. Demi kebutuhan masyarakat, tentunya rombongan Bupati Bintan ke Tambelan, lebih tepat menggunakan kapal cepat atau kapal fery, yang biasa dilakukan setiap tahun.

Karena apabila tetap menggunakan kapal Roro, untuk kegiatan pemerintah dan sebaliknya warga yang akan mudik maka warga akan kesulitan untuk kembali ke Tanjungpinang pada 1 Mei.

"Seharusnya Bupati menyediakan alokasi anggaran untuk mudik gratis, sehingga jumlah transportasi ke Tambelan jadi bertambah seperti dengan adanya kapal Ferry seperti tahun 2015 hingga 2019," imbuhnya.

Selama lima tahu berturut turut program mudik gratis dapat dilakukan. Di zaman Roby Kurniawan mudik gratis ditiadakan dengan alasan anggaran. Sungguh tidak bijak, jika Bupati malah menumpang kapal Roro membawa tim OPD ke Tambelan, yang akan menyebabkan jumlah penumpang di Roro Bahtera melebihi batas normal.

Karena tujuan Kementerian Perhubungan menyediakan Roro Bahtera menambah layanan kapal penyeberangan yang melayani rute Tanjung Uban-Tambelan-Sintete dari sebelumnya hanya 1 (satu) kapal menjadi 2 (dua) kapal, sehingga akan mempercepat frekuensi kedatangan kapal dari sebelumnya memakan waktu 2 (dua) minggu dalam satu kali trip, kini menjadi 1 (satu) minggu dalam satu kali trip.

"Alangkah baiknya, jika kapal Roro tetap jalur normal pada 27 April, sehingga tak menumpuk. Sedangkan bupati dan rombongan menggunakan feri.Saat pulang ke Bintan, justru bisa membawa penumpang umum walay sedikit, itu justru lebih membantu," paparnya.

Editor: Yudha