Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pertengahanan Februari Asset Asing di SUN 18 T

IHSG Menguat Tipis 0.37 Persen
Oleh : Sumantri
Rabu | 23-02-2011 | 12:32 WIB

Batam, batamtoday - IHSG dibuka menguat pada sesi pembukaan pagi ini. Jakarta Stock Exchange (JSX/BEI) menyebutkan, kenaikkan IHSG pada pagi ini masih sideways, hal tersebut menurut pantauan Phillip Securities Batam. Johan Effendi, Branch Manager Phillip Securities yang juga Analis Bursa, menyatakan, hampir semua pelaku yang bermain diberbagai emiten di lantai bursa, melakukan aksi wait and see.

Imbas kenaikkan sangat tipis indesk hari ini menurut Johan, karena fluktuasi harga minyak dunia yang semakin mengkhawatirkan kalangan industri. sejatinya indeks juga tertekan berbagai isyu politik yang terjadi di Indonesia. 

"pukul 09.35 WIB indeks bergerak melemah ke level 3.447,38. IHSG bergerak pada rentang 3.435,19 - 3.452,42, banyak aksi pelaku usaha yang melakukan wait and see, menunggu laporan beberapa emiten yang merumput di bursa hari ini," ujar Johan, kepada Batamtoday, Rabu 23 Februari 2011.

Data hingga pukul 09.45 wib, dari 422 saham perusahaan yang menopang indeks, hanya tiga yang menguat, sementara 26 lainnya tertekan dan 393 sisanya belum bergerak.

Dan selanjutnya Johan juga mengungkapkan beberapa data yang diperoleh Phillip Sekuritas dari otoritas Bursa Indonesia, yang menyebutkan, kepemilikan asing di SUN (Surat Utang Negara) naik sekitar Rp80 miliar dari Rp198 triliun per Kamis 17 Februari menjadi Rp198,80 triliun per Jumat 18 Februari 2011. Industri reksa dana memiliki SUN sebesar Rp50,96 triliun, asuransi sebesar Rp84,19 triliun, dan dana pensiun sebesar Rp37,67 triliun per Jumat. Selain itu, perusahaan sekuritas memiliki SUN sebesar Rp16 miliar dan lain-lain sebesar Rp43,06 miliar.

Industri perbankan masih membukukan kepemilikan surat berharga negara (SBN) yang dapat diperdagangkan sebesar Rp218,75 triliun per Jumat 18 Februari 2011. Kepemilikan SBN oleh bank naik sekitar Rp32 miliar dari Rp218,43 triliun per Kamis 17 Februari 2011 menjadi Rp218,75 triliun per Jumat. Tapi sejak Jumat, kepemilikan bank di SBN mengalami penurunan sekitar Rp6,72 triliun dari Rp225,47 triliun menjadi Rp218,75 triliun. Total SBN yang diperdagangkan sebesar Rp646,37 triliun per 18 Februari 2011.