Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Imbas Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah, Permenlu soal Israel akan Dievaluasi
Oleh : Irawan
Selasa | 04-04-2023 | 15:52 WIB
diskusi_pildun_gagal_b.jpg Honda-Batam
Diskusi dialektika demokrasi Nasib Timnas Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Selasa, 4 April 2023 (Foto: BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah dan DPR berencana mengevaluasi Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu) yang mengatur mengenai hubungan antara RI dengan Israel, khususnya terkait masalah olahraga.

Langkah ini diambil imbas Indonesia gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20, pasca keputusan FIFA yang menilai pemerintah melakukan intervensi menolak kedatangan Timnas Israel.

Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengatakan kasus itu harus jadi pengalaman bersama. Ada aturan yang dinilai bisa membuat Indonesia sulit menghelat kegiatan olahraga internasional.

"Kami akan bahas evaluasi sumbatan aturan itu ada di mana, opsi apa saja kalau ada sumbatan di sana maka itu bisa dievaluasi. Jika aturan itu dicabut bukan berarti itu membuat dukungan kita ke palestina berkurang," kata Hetifah dalam diskusi dialektika demokrasi Nasib Timnas Indonesia Usai Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Selasa (4/4/2023.

Menurut dia, ada komitmen dan regulasi yang selalu diterjemahkan double standar. Hal ini dinilai berisiko terhadap reputasi negara di mata dunia yang sulit untuk dipulihkan.

Dalam kejadian ini, misalnya, aturan yang dituangkan dalam Permenlu terkait hubungan Indonesia dan Israel, yang tidak pernah terjalin, sudah seharusnya dievaluasi. Usulan evaluasi tersebut akan dibahas pekan depan dalam rapat kerja Komisi X DPR bersama pemerintah sekaligus Ketua PSSI Erick Thohir.

"Saya berkomunikasi dengan komisi satu mungkinkah peraturan menteri luar negeri itu kita cabut. Masa standar ganda tersebut masih saja kita pertahankan," ungkap dia.

Menurut dia, langkah ini sekaligus jadi antisipasi untuk beberapa ajang olahraga internasional yang akan digelar di Indonesia tahun ini dan ke depannya.

Hetifah menerangkan akan memanggil beberapa pihak terkait dalam rapat pekan dengan untuk memastikan langkah antisipasi dan komitmen dalam penyelenggaraan even bergengsi selanjutnya, khususnya pada olahraga pantai di Bali, Agustus 2023.

"Ini harus dicari solusi yang lebih mendasar dengan keikutsertaain israel dalam berbagai even karena ini pasti tidak bisa kita hindari," ungkap dia.

Sedangkan pengamat sepak bola nasional Tommy Welly atau Bang Towel, menyebut bahwa sanksi bisa didapatkan Indonesia jika tidak ada upaya dari PSSI maupun pemerintah untuk mencegahnya.

"Menurut saya, sangat terbuka kemungkinan sanksi dari FIFA, karena di media release-nya [FIFA] kan dikatakan convential sanksi. Jadi, sangat mungkin. Dan kalau itu terjadi, menurut saya, bagi masa depan sepak bola atau olahraga itu [di Indonesia] menjadi hilang," ujar Towel.

Lebih lanjut, Towel menjelaskan, Piala Dunia U-20 2023 ini merupakan acara yang sangat besar. Bahkan, Piala Dunia U-20 digadang-gadang mampu mengalahkan perhelatan olahraga terbesar di dunia, yakni olimpiade, dari segi jumlah penontonnya.

"Ini [Piala Dunia U-20] harusnya kita membuat sejarah bagi negeri ini, bagi bangsa ini bahwa piala dunia mampir dan kita bisa selenggarakan, meski itu di level U-20, enggak masalah. Ini event paling ultimate, barang yang dahsyat," kata Towel.

Editor: Surya