Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Utusan Sarumaha Dorong Disperindag dan Polisi Tindak Tegas 'Pemain' Beras Oplosan di Batam
Oleh : Aldy
Sabtu | 25-03-2023 | 13:04 WIB
0112_utusan-sarumaha-01231.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Anggota Komisi I DPRD Batam, sekaligus Ketua Fraksi Partai Hanura, Utusan Sarumaha. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi I DPRD Batam, Utusan Sarumaha, mendorong Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk meningkatkan pengawasan terkait peredaran beras oplosan di tengah masyarakat.

Maraknya beras oplosan yang 'menyusup' mulus di pasaran, sudah sangat meresahkan dan tentunya membahayakan kesehatan masyarakat.

"Tentunya, Disperindag dan dinas terkait lainya harus bergerak cepat melakukan pengawasan. Jika itu dibiarkan, bukan tidak mungkin dampaknya akan semakin luas," ujar Politisi Partai Hanura itu, Sabtu (25/3/2023).

Tak hanya dinas terkait, Utusan juga mendorong kepolisian untuk segera menindak para 'pemain' beras oplosan tersebut. "Jika benar itu terjadi, para 'pemain' harus ditindak tegas. Itu kejahatan luar biasa. Harus ada efek jera," tegas dia.

Ketua Fraksi Partai Hanura ini melanjutkan, pihaknya sangat prihatin, apabila indikasi pengoplosan beras itu benar terjadi, karena kegiatan tersebut sangat berdampak terhadap kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi beras, terlebih dari segi kesehatan terhadap anak yang turut mengkonsumsi beras tersebut.

"Saya kira ini tidak bisa dibiarkan karena selain masuknya secara ilegal, tentu juga akan berdampak serius. Kami minta pelaku usaha yang benar-benar tidak menjual beras oplosan," pintanya.

Diberitakan sebelumnya, beras oplosan dengan menghadirkan berbagai merk, marak di berbagai wilayah Kota Batam. Keberadaan beras oplosan, yang terkesan mulus 'menyusup' ke tengah masyarakat. Terlebih para emak-emak, yang bersentuhan langsung dengan beras oplosan mulai dari pasar hingga dapur rumah tangga.

Pemain beras oplosan tampaknya menghadirkan berbagai merk, sesuai permintaan pasar. Karena persoalan merk hanya soal nama yang tertera di karung beras itu sendiri.

"Persoalan beras oplosan di Batam sudah sejak lama, dan tak pernah terselesaikan. Sependek ingatan saya, meski marak dan beredar luas, tak satu pun orang yang berurusan dengan hukum karena beras oplosan ini," ujar As, salah satu pedagang beras di Sagulung, baru-baru ini.

Di tengah perbincangan dengan As, di salah satu kedai kopi di bilangan Aviari, akhir pekan lalu, dia mendapat panggilan telpon dari seseorang yang disebutnya sebagai tangan kanan bos beras.

As mengaku mendapat banyak informasi soal beras oplosan dari tangan kanan bos itu. "Mereka mendatangkan beras tak layak atau sudah rusak dari luar negeri. Banyak dari Thailan dan Vietnam. Sekali masuk ratusan ton. Lalu mereka oplos dengan beras premium, kemudian di pasarkan. Begitu modusnya," ungkap As.

Beras impor itu masuknya lewat pelabuhan tikus, kadang di Sekupang, Batu Besar. Kadang di Barelang. Gudang pengoplosan juga tersebar di berbagai lokasi. Ada di Cahaya Garden Bengkong, di salah satu kawasan industri Batam Center, di Sei Panas.

"Terkait merk beras yang akan dipasarkan, mereka tinggal cetak karung berasnya aja. Harga jualnya juga tergantung harga pasar merk tersebut. Mereka meraup untung besar dengan bisnis tak bermoral itu," ungkap As.

As pun mengakhiri perbincangan setelah mendapat panggilan telepon lagi dari seseorang. Sambil pamitan, dia berjanji akan mengungkap lebih jauh permainan beras oplosan di Batam yang sudah menahun itu.

"Nanti kita ungkap modus dan para pemainnya," ungkapnya sambil berlalu. (Bersambung)

Editor: Gokli