Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi Rp 160 Triliun, Mitsubishi Mulai 2035 Hanya Jual Mobil Listrik
Oleh : Redaksi
Minggu | 12-03-2023 | 11:04 WIB
mobil_listrik_mitshubisi_b.jpg Honda-Batam
Ilustrasi mobil listrik All New Mitsubishi eK X EV (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Mitsubishi Motors Corp berencana untuk mengelektrifikasi semua mobil yang dijualnya secara global mulai tahun 2035. Produsen mobil asal Jepang itu juga mengharapkan investasi terkait total lebih dari 1,4 triliun yen (sekitar Rp160 triliun) hingga tahun fiskal 2030.

Sebelumnya, Mitsubishi Motors menetapkan target elektrifikasi 50 persen untuk mobilnya pada tahun fiskal 2030. Saat ini, pos kendaraan listrik baru menyumbang kurang dari 10 persen penjualan mobil perusahaan.

"Kami akan mendorong elektrifikasi dan memperkenalkan teknologi baru guna mencapai netralitas karbon," kata Presiden Mitsubishi Motors Takao Kato dalam siaran persnya, Minggu (12/3/2023).

Kato menambahkan investasi perusahaannya pada Maret 2031 akan mencapai antara 1,4 triliun yen hingga 1,8 triliun yen. Produsen mobil sport Outlander itu berencana meluncurkan 16 mobil baru, termasuk sembilan model listrik secara global dalam lima tahun ke depan.

Kato menambahkan Mitsubishi Motors bakal memfokuskan sumber dayanya di pasar Asia Tenggara dan Oseania guna meningkatkan keuntungan.

Rencananya perusahaan akan menghabiskan total ¥ 210 miliar untuk pengadaan baterai pada tahun fiskal 2030 guna mengejar peningkatan produksi kendaraan bertenaga baterai.

Mitsubishi Motors juga berencana memperluas jajarannya di pasar Amerika Serikat dan Eropa. Langkah itu dilakukan dengan menjual mobil yang diproduksi bersama mitra aliansi seperti Renault SA Prancis dan Nissan Motor Co. Jepang-dengan namanya.

Bulan lalu perusahaan mengungkap akan mempertimbangkan investasi dalam usaha kendaraan listrik baru yang akan didirikan oleh Renault.

Nissan juga telah memutuskan untuk membeli saham hingga 15 persen dalam usaha tersebut, sebagai imbalan atas persetujuan Renault demi mengurangi sahamnya di pembuat mobil listrik Leaf itu.

Editor: Surya