Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Siaga Gunung Merapi, Masyarakat Diminta Waspada Bahaya Lahar
Oleh : Redaksi
Sabtu | 11-03-2023 | 18:44 WIB
c43571f1-ac51-4e44-b3d1-1ada6a640bba_169.jpg Honda-Batam
Gunung Merapi berstatus level siaga. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) meminta agar masyarakat di sekitar Gunung Merapi untuk mewaspadai bahaya lahar.

Peringatan tersebut dikeluarkan oleh Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso menyusul peningkatan aktivitas dan status Gunung Merapi menjadi level Siaga.

"Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/3/2023).

Selain kepada masyarakat, BPPTKG juga meminta pihak Pemerintah Kabupaten untuk segera melakukan upaya-upaya mitigasi untuk menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi yang terjadi saat ini.

Agus menjelaskan berdasarkan pemantauan BPPTKG, selama pukul 12.12 sampai dengan 15.00 WIB telah terjadi 21 guguran awan panas dari longsoran kubah lava barat daya.

Adapun jarak luncur maksimal awan panas kurang lebih sekitar 4 kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak. Pada saat kejadian, angin di sekitar Gunung Merapi bertiup ke arah barat laut-utara.

"Awan panas guguran ini menyebabkan hujan abu ke beberapa tempat terutama di sisi barat laut-utara Gunung Merapi dan mencapai Kota Magelang," jelasnya.

Ia menjelaskan potensi bahaya saat ini masih tetap berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha