Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PHRI Kepri Optimis Liburan Tahun Baru Berdampak Positif Pada Sektor Pariwisata dan UMKM
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 29-12-2022 | 16:36 WIB
PHRI-Jimmy-Ho1.jpg Honda-Batam
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi Kepri, Jimmy Ho (tengah) saat ditemui dikawasan harbourbay beberapa waktu lalu. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Libur tahun baru, merupakan salah satu moment yang ditunggu-tunggu pelaku pariwisata, termasuk di Provinsi Kepri. Terlebih Kota Batam yang berbatasan langsung dua negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Provinsi Kepri, Jimmy Ho merasa optimis, pada puncak perayaan libur tahun baru 2023 mendatang, akan berdampak positif pada pariwisata Batam dan Kepri secara umum.

"Tingkat okupansi hunian hotel, pastinya sangat bagus. Banyak hotel dan restoran juga mengadakan acara perayaan tahun baru, termasuk paket menghuni hotel dan makan malam, serta countdown," ujar Jimmy Ho, melalui sambungan WhatsApp, Kamis (19/12/2022).

Jimmy melanjutkan, peningkatan pariwisata Kota Batam, tidak hanya terjadi saat Natal dan pesta akhir tahun. Namun, peningkatan sudah terjadi beberapa bulan sebelumnya, seperti pada bulan Oktober lalu saat perayaan hari Deepavali bagi umat Hindu.

"Oktober lalu, juga sangat positif pada tingkat hunian hotel. Artinya, efek domino terhadap UMKM dan restoran, mempunyai pengaruh yang positif. Terlebih pada momen perayaan tahun baru, pastinya akan lebih tinggi," terang Jimmy.

Jimmy Ho juga berharap, pada perayaan tahun baru 2023 yang sudah di depan mata, hendaknya seluruh lapisan masyarakat, bersama-sama menjaga Batam tetap aman, nyaman dan kondusif.

"Kita mesti membuktikan kepada semua wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, kalau Batam itu layak dikunjungi sebagai kota wisata," harap Jimmy Ho.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Kadisparbud) kota Batam, Ardiwinata mengatakan, jumlah kunjungan wisman melalui pelabuhan internasional diperkirakan mengalami kenaikan hingga 50 persen, dibandingkan dengan jumlah kunjungan hari biasa.

Lonjakan kunjungan diprediksi lebih baik Desember ini, bila dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Selama peak season, diprediksi jumlah kunjungan mencapai ribuan wisman baik dari Singapura, maupun Malaysia.

"Kalau angka pasti tentu harus tunggu data dulu dari Imigrasi berapa manifest kedatangann wisman ke Batam. Namun untuk prediksi kedatangan sudah pasti ribuan orang," ujar Ardiwinata.

Baik tingkat hunian hotel, maupun efek domino terhadap UMKM, Ardi mengungkapkan target wisman untuk long weekend di Batam, selama momen liburan menyambut pergantian tahun bisa berdampak baik terhadap perkembangan sektor wisata di Batam secara keseluruhan. Untuk tingkat hunian sampai saat ini, hampir semua hotel sudah terisi penuh.

"Tentu hal ini sangat diharapkan bisa terus berlangsung. Operator kapal juga sudah bersiap menyambut lonjakan kedatangan wisman, dengan menambah trip perjalan Singapura-Batam atau sebaliknya," sebut Ardiwinata.

Berdasarkan data 2019 lalu, Ardi melanjutkan, angka kunjungan di Bulan Desember mencapai 150-250 ribu orang. Hal tersebut terjadi karena masih ada pemberlakuan Visa on Arrival (VOA).

Sehingga potensi wisman yang masuk tidak saja dari Singapura dan Malaysia, namun juga ada dari negara Korea Selatan, China, Amerika Serikat, Inggris, dan beberapa negara lainnya.

Untuk itu, pihaknya sudah meminta kepada pemerintah pusat untuk melakukan relaksasi aturan, untuk menunjang kedatangan wisman di akhir tahun ini. "Persoalan harga tiket juga masih menjadi persoalan hingga kini. Kedua persoalan tersebut sudah disampaikan ke pusat," katanya

Dengan Batam sebagai kota destinasi wisata nomor dua di Indonesia, diharapkan segera bisa meraih kejayaan pariwisata seperti 2019 lalu. "Karena aturan VOA tersebut, Batam hanya mengharapkan wisman dari Singapura, dan Malaysia sampai penutup tahun ini," jelas Ardi.

Ia menargetkan 500 ribu wisman berkunjung ke Batam tahun ini. Pergerakkan wisman ke arah positif sudah mulai berlangsung sejak Juni lalu. "Alhamdulillah semua berproses lah untuk kembali sampai era kejayaan pariwisata di Batam," ungkap mantan Kabag Humas Pemko Batam ini.

Editor: Yudha