Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polemik UMK, Udin: Pemko Batam Harus Berperan Aktif Kontrol Harga Sembako
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 07-12-2022 | 18:01 WIB
Udin11.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi lV DPRD Batam, Udin P Sihaloho. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kekecewaan buruh terhadap usulan upah minimum kota (UMK) Batam terus bergulir. Ratusan bahkan ribuan buruh terus melakukan aksi menuntut kenaikan hingga 13 persen.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi lV DPRD Batam, Udin P Sihaloho mengatakan hal ini akan menjadi masalah tahunan jika tidak diimbangi dengan kontrol harga sembako oleh Pemerintah Kota Batam.

"Pemerintah harus berperan aktif mengontrol harga kebutuhan di pasar. Jangan operasi pasar itu digelar saat momen-momen UMK saja. Seolah ini menjadi agenda tahunan buruh untuk melakukan aksi demo," ujar Udin P Sihaloho, Rabu (7/12/2022).

Politisi PDI-Perjuangan ini juga memahami keluhan para pekerja atau buruh,
Baginya, keluhan pekerja saat ini tak terlepas tingginya biaya hidup (living cost) di Kota Batam. Ia menilai operasi pasar yang dilakukan pemerintah hanya pada saat momen tertentu, termasuk momen pada pembahasan UMK.

"Apa salahnya per triwulan dicek. Sehingga kita tahu betul harga kebutuhan itu memang ada kenaikan atau tidak," pintanya.

Oleh sebab itu, Udin menjelaskan, kenaikan UMK yang di tuntut para buruh itu, selalu didasari oleh keseimbangan biaya hidup, salah satunya harga kebutuhan pokok.

"Kalau misalnya, gaji mereka bisa sesuai untuk menutupi kebutuhan hidup, mungkin polemik ini tak terjadi. Jadi, menyangkut UMK ini, harus ada instrospeksi dari masing-masing. Baik dari pemerintah, pengusaha, dan tenaga kerjanya," terangnya.

Ia menyayangkan jika polemik perihal besaran nilai UMK ini terus dikedepankan. Hal ini tak terlepas demi menciptakan situasi kondusif di Batam dan membuat investasi terus masuk ke depannya.

"Kapan kita bisa mengentaskan kemiskinan atau mengurangi tingkat pengangguran, Tak ada itu. Kita bekerjasama dengan baik antar seluruh pemangku kepentingan. Jadi, jangan mimpi pembangunan infrastruktur bisa meningkatkan ekonomi, tak ada itu. Kalau untuk mendongkrak pariwisata mungkin betul," tegasnya

Selain efek pada kenaikan harga, Udin membahayakan, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para kaum buruh, secara tidak langsung ajan menjadi perhatian khusus bagi investor yang akan berinvestasi ke Batam. Dimana saat ini pemerintah sedang giat-giatnya menggaet investor.

"Jika aksi ini terus terjadi tiap tahunnya saat permasalahan UMK jadi pembahasan. Kita harus menjaga bagaimana kondusivitas investor yang berinvestasi di Kota Batam," pungkasnya.

Editor: Yudha