Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Haedar Nashir Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2022-2027
Oleh : Redaksi
Minggu | 20-11-2022 | 16:05 WIB
Haedar_Nashir_Abdul_Miutie_b.jpg Honda-Batam
Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Periode 2022-2027 (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Prof Haedar Nashir kembali terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027. Ini merupakan periode kedua Haedar memimpin, usai sebelumnya menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2015-2020.

Keputusan ini disahkan melalui Pleno 8 Muktamar 48 Muhammadiyah-Aisyiyah yang digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pengesahan ditandai surat keputusan dari PP Muhammadiyah periode sebelumnya ke periode yang baru.

Secara simbolis diserahkan Busyro Muqoddas dan Agung Danarto kepada Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti. Sedangkan, keputusan hasil rapat 13 orang terpilih dibacakan Ketua Panitia Pemilihan Muktamar 48 Muhammadiyah, A Dahlan Rais.

"Rapat memutuskan Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 adalah Prof Haedar Nashir. Rapat juga memutuskan Sekretaris Umum adalah Prof Abdul Mu'ti," kata Dahlan, Minggu (20/11/2022).

Setelah dibacakan keputusan rapat, Ketua Panlih kemudian menanyakan ke forum muktamar apakah Haedar Nashir bisa disahkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027. Sedangkan, untuk Sekretaris Umum PP Muhammadiyah cukup diumumkan. Abdul Mu'ti terpilih sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah 2022-2027.

Keputusan sendiri disetujui tanpa ada penolakan. Hasil Muktamar 48 Muhammadiyah tersebut turut mendapatkan tepuk tangan meriah serta teriakan hamdalah dari muktamirin-muktamirin yang menghadiri Muktamar 48 Muhammadiyah di Edutorium UMS.

Usai resmi ditetapkan, Haedar Nashir mengatakan, sidang berlangsung secara santai dan dari hati ke hati. Haedar menekankan, 13 orang PP ini mengemban amanah secara kolektif kolegial, tersistem sebagaimana karakter kepemimpinan Muhammadiyah.

"Saya selaku ketua umum posisinya hanya sejengkal didepankan, dan seinci ditinggikan," kata Haedar.

Tapi, ia kembali menegaskan, prinsip kepemimpinan merupakan kolektif kolegial dan sistem persyarikatan. Haedar mengingatkan, mereka akan menjalankan amanat dan program-program Muhammadiyah, terutama untuk transformasi yang lebih dinamis.

Arahnya, ke Muhammadiyah yang unggul berkemajuan dalam berbagai aspek kehidupan. Mengemban tugas sosialisasi dan jadi pandangan Islam berkemajuan lewat risalah. Tujuannya, agar terus didialogkan dalam berbagai kalangan dalam dan luar negeri.

Sehingga, pandangan Islam yang maju dan membawa rahmat bagi semesta alam itu mampu menjadi pikiran yang menyebar luas dan terimplementasi semakin baik. Terutama, dapat diimplementasikan oleh seluruh elemen yang ada di Muhammadiyah.

"Islam yang membawa damai, Islam yang menyatukan, Islam yang membangun optimisme dan Islam yang menghadirkan kemajuan hidup seluruh masyarakat, bangsa dan negara serta kemanusiaan global," ujar Haedar.

PP Muhammadiyah, lanjut Haedar, memiliki mandat untuk terus mendiskusikan dengan berbagai pihak mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan universal. Selain itu, hasil muktamar terus dijadikan masukan-masukan penting.

Baik bagi pemerintah, DPR, lembaga negara, TNI, Polri dan komponen bangsa lain. Ia menekankan, kepemimpinan PP Muhammadiyah akan satu mata rantai terstruktur dengan wilayah (PWM), daerah (PDM), cabang (PCM), ranting PRN dan istimewa (PCIM).

"Maka, kepemimpinan ini harus mampu memobilisasi mendinamisasi seluruh gerak kepemimpinan secara nasional," kata Haedar.

Editor: Surya