Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Penuhi Kewajiban Tapi Gunakan Fasilitas Pemerintah

Gubernur Ansar Ungkap Wagub Marlin Sudah 1,3 Tahun Tak Masuk Kantor
Oleh : Redaksi
Minggu | 13-11-2022 | 08:32 WIB
wagub_marlin1.jpg Honda-Batam
Wagub Kepri Marlin Agustina saat membuka Seminar dan Kegiatan Advokasi Kebijakan dan Pendampingan Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Politik, Hukum Sosial dan Ekonomi Kewenangan Provinsi di Hotel Aston, Tanjungpinang, Jumat (27/5/2022) lalu (Foto: Diskominfo Kepri)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Hubungan antara Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur (Wagub) Marlin Agustina retak sejak awal menjabat. Ansar menyebut Wagub Marlin tidak pernah berkantor selama 1,3 tahun.

"Sudah 1,3 tahun Ibu Wagub tidak pernah masuk kantor. Beliau hanya keliling berkampanye. Ya kalau menggunakan fasilitas pemerintah, tolong hak dan kewajiban dipenuhi. Saya berkali-kali berharap supaya Ibu Wagub datang ke kantor. Laksanakan kerja, kalau perlu diskusi, saya terbuka," kata Ansar, Sabtu (12/11/2022).

Mantan Bupati Bintan itu mengatakan, Wagub Marlin hanya beberapa kali melakukan tugas yang diberikan. Hal itu pun dilakukan Marlin saat Ansar sedang di luar kota.

"Kalau tidak salah, beberapa kali ditugaskan ke DPRD. Beliau datang karena hari kemerdekaan. Tapi tugas pokoknya juga seharusnya dilaksanakan. OPD kita harus dievaluasi terus. Jadi ada tempat untuk asistensi," ujarnya.

Selanjutnya, Ansar menepis dirinya membatasi ruang gerak Wagub Marlin dalam menjalankan tugas pemerintahan.

"Dulu saya 10 tahun sebagai Bupati di Bintan, hubungan dengan wakil bupati tidak ada problem. Kita tahu masing-masing tugasnya. Saya ini pemimpin yang sudah cukup lama memimpin. Tapi kalau semua disegmentasikan begitu susah kita memberitahunya. Menurut saya kalau hak nya diambil. Kewajibannya juga dilaksanakan saja. Ada sisi yang bisa dilaksanakan oleh Wagub. Ada sisi yang bisa saya lakukan," tambahnya.

Memanasnya hubungan Ansar-Marlin bukan kali ini saja. Perpecahan pasangan ini, diketahui sudah terasa tak lama setelah pelantikan 25 Februari 2021. Diduga pemicu keretakan Ansar dan Marlin itu terkait kesepakatan soal bagi-bagi jabatan yang tak tercapai.
Kesepakatan keduanya dilakukan sebelum pilkada 2020 lalu. Empat posisi itu adalah Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Kepri dan tiga kepala dinas.

Suara pasangan itu mengungguli petahana Isdianto dan Suryani yang memperoleh suara 280.160 dengan presentasi 36.29 persen. selanjutnya di posisi ketiga ada pasangan Soerya Respationo dan Iman Sutiawan dengan perolehan 183.317 suara dengan persentase 23.74 persen.

Sumber: Detik

Editor: Surya