Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Anggaran Capai Rp 500 Juta, Komisi IV DPRD Batam Pertanyakan Kinerja Dewan Pendidikan
Oleh : Aldy Daeng
Kamis | 03-11-2022 | 17:42 WIB
RDP-Dewan-Pendidikan1.jpg Honda-Batam
RDP Komisi IV DPRD Batam dengan Dewan Pendidikan Kota Batam. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dengan anggaran Rp 500 juta, komisi IV DPRD Batam mempertanyakan kinerja Dewan Pendidikan yang telah terbentuk pada periode 2017-2022 yang akan habis masa tugasnya sebagai pendukung program pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Anggota komisi IV DPRD Batam Udin P Sihaloho, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Ketua dan anggota Dewan Pendidikan kita Batam dan dihadiri oleh Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Batam, Kamis (3/11/2022).

Udin menyampaikan, Anggota komisi lV tidak mengetahui secara detail apa yang telah dilaksanakan oleh Dewan Pendidikan dan komite sekolah, karena sejumlah permasalahan krusial pendidikan di kota Batam seakan tidak mendapatkan perhatian oleh pemerintah kota Batam.

"Sebelumnya agenda ini adalah terkait Pansel Dewan Pendidikan, ternyata hari ini pembahasan kinerja, makanya saya pertanyakan apa yang sudah di buat oleh Dewan Pendidikan dengan anggaran Rp 500 juta," tanya Udin.

Udin juga mempertanyakan cara perekrutan anggota dan pengurus Dewan Pendidikan. Karena faktanya, sejumlah anggota Dewan Pendidikan banyak yang berlatar belakang orang politik, biarpun pada dasarnya tidak ada aturan yang melarang itu.

Namun, akan rentanadanya penyalahgunaan tugas dan fungsi sebagai Dewan Pendidikan jika perekrutan itu sarat dengan kepentingan, artinya untuk mengurus secara fokus kepada pendidikan akan sulit. Baginya kemajuan pendidikan di Kota Batam khususnya sekolah negeri akan sulit terwujud, bila yang berkecimpung di dunia pendidikan itu sarat kepentingan.

"Kita ini ingin pendidikan semakin baik, janganlah pula ada anggota Dewan Pendidikan yang berkampanye di dalamnya untuk kepentingan salah satu partai. Saya bukan takut tersaingi. Namun, ini masalah etika, bicara pendidikan itu kita bicara moralitas," jelas Udin.

Selain itu, Udin juga menyoroti terkait kemewahan gaya hidup sejumlah guru di kota Batam, hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi para siswa yang tidak mampu, yang hanya mengandalkan bantuan pemerintah. "Kita liat-lah sekarang gaya hidup guru, ada yang memakai tas dengan harga belasan juta rupiah, kalau kepala sekolah jangan dibilang lagi, sudah macam toko mas berjalan," katanya.

Sementara, pimpinan RDP, Aman, menjelaskan, sebelum pansel dewan pendidikan terbentuk untuk periode selanjutnya harus dievaluasi. Menurutnya, apabila tidak ada kontribusi terhadap mutu pendidikan Kota Batam, maka akan dibahas secara intensif ke depan.

"Jangan sampai ada anggaran namun tidak memiliki kontribusi yang positif terhadap pendidikan Kota Batam," kata Aman.

Ketua Dewan Pendidikan Batam, Sudirman Dianto mengakui kalau dirinya juga berlatar belakang politik. Bahkan saat ini Sudirman Dianto menjabat sebagai Ketua Tim Relawan H Muhammad Rudi (HMR) untuk Provinsi Kepri.

"Memang, sebagian besar dari kami (anggota dan pengurus Dewan Pendidikan) berlatar belakang politik," kata Sudirman Dianto.

Editor: Yudha