Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menpora Sebut Kompetisi Liga 1 Dihentikan Sampai Pemerintah Dapat Hasil Evaluasi
Oleh : Redaksi
Selasa | 04-10-2022 | 12:08 WIB
Tragedi-Kanjuruhan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Menpora RI Zainudin Amali saat konferensi pers terkait penanganan tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022). (Kemenpora)

BATAMTODAY.COM, Malang - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Zainudin Amali menyebut pelaksanaan Liga 1 untuk sementara waktu akan dihentikan atas inisiatif PSSI.

Hal itu merupakan dampak dari kerusuhan Liga 1 pascapertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam lalu.

"Kompetisi Liga 1 akan dihentikan sampai pemerintah mendapatkan hasil evaluasi tentang sistem kompetisi yang dilakukan oleh LIB dan dibawah pengawasan PSSI," ujar Menpora Amali di Malang, Jawa Timur, Senin (3/10/2022) malam, demikian dikutip laman Kemenpora.

Menurut Menpora Amali, Presiden Joko Widodo meminta kepada dirinya untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem kompetisi persepakbolaan nasional.

"Presiden meminta agar melakukan evaluasi secara menyeluruh dan saat ini sedang dilakukan. Jika itu sudah, maka kita akan pertimbangkan dan yang pasti akan dibicarakan dengan pihak kepolisian. Sebab, yang memberikan izin tentang berlangsung dan tidak berlangsungnya itu 'kan pihak kepolisian dan saya nanti akan mengkoordinasikan itu," urai Menpora Amali.

"Secepatnya PSSI dan LIB memberikan informasi kepada kami tentang evaluasi menyeluruh, akan menjadi ukuran untuk kita pertimbangkan apakah liga diteruskan atau akan tetap seperti saat ini," tambahnya.

Sementara, untuk Liga 3 tetap berjalan karena dilaksanakan oleh Asprov. Juga pertandigan-pertandingan internasional lainnya karena terikat dengan negara-negara lain yang telah menjadi peserta. Misalnya, U-17 yang berjalan tanpa penonton.

Terkait regulasi sepakbola nasional, Menpora Amali menilai jika regulasi dari FIFA dan PSSI dipedomani maka sepakbola akan berjalan dengan baik.

"Sebenarnya sudah ada regulasi dari FIFA dan PSSI yang seharusnya jika dijadikan pedoman, saya merasa yakin itu akan berjalan dengan baik. Misalnya, bagaimana penempatan pemain yang utama, bagaimana penonton. Jika dilihat Stadion Kanjuruhan ini memang belum single seat," urainya menambahkan.

"Untuk itu, jika belum single seat maka kapasitas penontonnya yang harus disesuaikan. Sebab, jika single seat itu bisa terhitung, jika belum single seat maka jumlah kapasitasnya tidak dapat dipastikan," pungkas Menpora Amali.

Editor: Gokli