Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bintan Hanya Raih 10 Emas di Popda Kepri, Andi: Pola Pembinaan Atlet Harus Dievaluasi
Oleh : Harjo
Senin | 01-08-2022 | 14:00 WIB
silat-bintan-ok.jpg Honda-Batam
Atlet Pencak Silat Kabupaten Bintan saat berlaga di Popda Kepri VIII-2022. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kabupaten Bintan hanya berhasil menduduki peringkat keempat pada Popda Kepri VIII-2022, dengan perolehan 10 medali emas. Selaku tuan rumah, peringkat keempat dinilai kurang memuaskan oleh masyarakat Bintan itu sendiri.

Raihan medali emas Kabupaten Bintan, masih jauh di bawah Kabupaten Lingga yang duduk di posisi ketiga, Kota Tanjungpinang pada posisi kedua dan Kota Batam yang tampil sebagai juara pertama.

Menanggapi hal tersebut, tokoh Masyarakat Bintan, Andi Masdar Paranrengi, mengatakan harus ada catatan tersendiri bagi Bintan, sebagai bentuk evaluasi, agar sektor olahraga bisa semakin maju dan berkembang.

"Setelah melihat hasilnya, jelas perhatian dan pola pembinaan dari Pemerintah Kabupaten Bintan, harus dievaluasi secara menyeluruh. Apalagi, tahun 2022 ini Bintan juga menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Provibsi (Porprov) Kepri," ujar Andi Masdar di Tanjunguban, Senin (1/8/2022).

Menurut dia, Pemkab Bintan sejauh ini masih kurang perhatian dengan pembinaan olahraga, bahkan fasilitas pun masih minim. "Kalau berharap ada prestasi, semestinya harus diimbangi dengan pembinaan. Karena prestasi jelas tidak bisa dihasilkan dengan cara instan. Fasilitas pendukung olahraga saja masih minim," ungkapnya.

Lanjutnya, Pemkab Bintan juga perlu memperhatikan para penggiat olahraga, apalagi yang selama ini berjalan karena faktor hoby dan secara swadaya. "Kalau mau menciptakan atlet berprestasi, secara otomatis tiga hal yang perlu dipenuhi, otak, otot dan ongkos yang berjalan seimbang. Perlu kita ingat, masa depan bangsa ada pada generasi muda, sehingga pembinaan dengan pola yang baik sangat dibutuhkan. Artinya, jangan terkesan yang penting berpartisipasi apa bila ada event," tambahnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bintan, Yuwono, tidak menampik kalau selama ini dalam melakukan pembinaan olahraga pencak silat, bahkan lebih banyak dilaksanakan secara swadaya. "Saat atlet akan mengikuti event, selalu mengalami kendala terutama masalah anggaran, pada hal penambahan jam terbang atlet jelas menjadi hal yang sangat penting," katanya.

Dikatakannya, hasil Popda Kepri VIII-2022, cabang pencak silat penyumbang medali emas terbanyak untuk Bintan dari 9 cabang olahraga yang pertanding. Kendati demikian, masih sangat banyak catatan yang harus dievuasi, sehingga ke depan bisa lebih maksimal.

"Atlet dan pelatih serta penggiat oleharaga, butuh sentuhan langsung, mulai dari fasilitas, pola pembinaan hingga apresiasi dan penghargaan. Sehingga semangat juang para atlet dan pelatih bisa semakin tinggi," harapnya.

"Pada Popda Kepri 2022 ini, seragam atlet silat Bintan, masih memakai baju yang biasa dipakai untuk latihan, ini sebenar miris bila dibandingkan dengan atlet dari kabupaten dan kota lainnya," keluhnya.

Editor: Gokli