Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Penerimaan Bea Keluar Capai 48 Persen
Oleh : Sumantri
Kamis | 17-02-2011 | 17:28 WIB

Batam, batamtoday - Hanya dalam satu bulan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mencatatkan penerimaan bea keluar untuk Januari sebesar Rp2,4 triliun atau sekitar 48% target telah terpenuhi dalam jangka waktu tersebut.

"Secara keseluruhan, penerimaan bea keluar telah mencapai 48% dari target Rp5,1 triliun atau sebesar Rp 2,4 triliun. Ada penerimaan yang luar biasa meningkat untuk bea keluar," ujar Thomas Sugijata, Direktur Jenderal Bea dan Cukai dalam keterangan persnya, Kamis 17 Februari 2011

Kenaikan yang fantastis atas penerimaan bea keluar sehubungan dengan meningkatnya harga crude palm oil (CPO) yang pada awal tahun ini mencatatkan Harga Patokan Ekspor (HPE) US$1.100. Dengan harga tersebut, maka tarif bea keluar yang ditetapkan mencapai 25%.

Data dari Bea dan Cukai menyebutkan bahwa penerimaan bea keluar sudah 576,7% melebihi target bulanan yang biasanya sekitar 8,5% dari target setahun.

Dalam hal intensitas pengawasan, sambung Thomas, Bea dan Cukai meningkatkan pengawasan terhadap CPO yang kena bea keluar. Karena CPO baik, semakin baik bea keluar meningkat.

Sebagai informasi, pada Desember 2010 HPE untuk CPO adalah sebesar US$600 dimana tarif bea keluar mencapai 15%. Adapun total penerimaan cukai hingga akhir tahun adalah sebesar 165%. Dia menambahkan, pada Januari umumnya pencapaian penerimaan masih jauh dari target, namun karena tren harga CPO mulai meroket pada Juni 2010 maka penerimaan tahun lalu bisa melebihi target.

Thomas juga mengungkapkan, penerimaan dari bea masuk yang tercatat mencapai 9,44% dari rata-rata per bulan sebesar 8,5%. Sementara target tahunan atau sudah mencapai 113,5% dari target bulanan atau setara dengan Rp1,68 triliun.

Namun tidak semua pos penerimaan menggembirakan untuk Januari 2011. "Penerimaan cukai yang tercatat sebesar 7,76% atau Rp4,8 triliun masih di bawah target," ujarnya.

Thomas mengungkapkan, pihaknya akan semakin menggiatkan operasi untuk menjaring pita cukai palsu yang berpotensi menghambat penerimaan negara. "Kita akan ada upaya internal effort bila masih belum mencapai target," pungkasnya.