Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aktivitas PT TKI Resahkan Warga

Penggundulan Bukit Tetap Berlangsung
Oleh : Ali
Kamis | 17-02-2011 | 16:51 WIB

Batam, batamtoday - Warga Teluk Bakau, Kelurahan Batu Besar, merasa resah dan bingung dengan aktivitas pengundulan bukit yang dilakukan PT Tri Karya Indoraya (PT TKI) tanpa mengantongi surat izin pemotongan bukit (cut and fill) dari Badan Pengusahaan (BP) Batam.

"Sampai saat ini kami belum tahu juga kenapa pemerintah masih membiarkan aktivitas pembabatan bukit yang dilakukan perusahaan, ada apa dibalik ini semua," kata Yanto, warga Teluk Bakau, Kelurahan Batu Besar, Nongsa kepada wartawan sambil menyaksikan pemotongan bukit itu, Kamis 17 Februari 2011.

Menurut lelaki berkulit hitam ini, seharusnya pemerintah cepat tanggap melakukan penghentian aktivitas ilegal itu. Sebelum dikeluarkannya dokumen itu untuk beroperasi, tambahnya, perusahaan tidak dibenarkan untuk menjalankan aktifitas.

Seperti diberitakan batamtoday sebelumnya, meski telah dicegah oleh masyarakat sekitar, perusahaan ini tidak juga memedulikan permintaan warga sekitar yang resah dengan pemotongan bukit ini.

"Jikalau ada orang kuat yang membekingi perusahaan, seharusnya perusahaan mendengar keluhan dan tuntutan warga di sini," ujar Samir, yang juga warga Teluk Bakau.

Samir menyebutkan, di saat hujan turun, masyarakat mendapatkan kiriman lumpur dari aktifitas itu. ketika cuaca panas masyarakat juga hanya mendapatkan debu. "Sudah seperti anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu," katanya.

Dari pantauan batamtoday di lapangan, tanah merah hasil pengerukan bukit di atas lahan seluas 109 hektare itu masih menumpuk dan berpotensi terjadi longsor yang menutupi akses jalan raya dan pemukiman rumah warga sekitar bukit.

Direktur PT TKI, Antoni mengakui bahwa perusahaannya belum mengantongi izin pemotongan bukit di lahan miliknya itu namun tetap juga mengerahkan dua unit Crane berukuran raksaksa dan 13 unit truk yang juga berukuran raksaksa

"Izin masih dalam proses di BP Kawasan dan kita melakukan pemotongan bukit sedikit-sedikit aja kok," pungkas Anton kepada wartawan saat dihubungi melalui handphone.