Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kampus Bisa Menjadi Pusat Konservasi
Oleh : Redaksi/Hijauku
Rabu | 25-07-2012 | 10:30 WIB

CALIFORNIA, batamtoday - Survei yang dilakukan di University of California, Berkeley menunjukkan, lingkungan kampus bisa menjadi surga bagi keanekaragaman hayati.


Hal ini terungkap dari siaran pers UC, Berkeley yang diterbitkan untuk publik Senin (23/7/2012) lalu.

Populasi burung di kampus University of California, Berkeley, tetap terjaga dalam 100 tahun terakhir. Menurut para peneliti, hal ini menunjukkan bahwa upaya menciptakan ruang hijau bagi hewan liar di tengah kepadatan kota, sangat mungkin untuk dilakukan.

Kabar baik ini datang dari hasil survei yang dilakukan selama enam bulan pada musim dingin (Desember – Januari) 2006-07. Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal “Condor” terbaru edisi Mei, 2012.

Penelitian yang dilakukan di luar musim kawin ini berhasil mengidentifikasi 48 spesies burung di wilayah seluas 34 hektar dari 72 hektar wilayah kampus utama UC, Berkeley. Jumlah ini lebih besar dibanding hasil survei pada 1913-18 dan 1938-39, yang berjumlah 44 dan 46 spesies.

“Sebelumnya banyak yang berasumsi bahwa jumlah spesies burung akan terus menurun karena kampus, sebagaimana lingkungan perkotaan yang lain, terus dimodifikasi. Kampus UC Berkeley saat ini memiliki lebih banyak gedung. Jumlah mahasiswanya juga 15 kali lebih banyak,” ujar Rauri Bowie, Profesor Biologi Terapan di UC Berkeley. “Apa yang terjadi dalam satu abad terakhir membuktikan sebaliknya.”

Penemuan lain: walau jumlah spesies bertambah, menurut Allison Shultz, komposisi burung telah berubah dalam 93 tahun terakhir. Hal ini karena burung-burung telah beradaptasi dengan baik dengan perkembangan lingkungan kampus. Allison adalah mantan mahasiswa UC Berkeley yang melakukan penelitian ini untuk studi doktoralnya.

Jumlah burung gagak di kampus meningkat, juga burung elang, merpati dan camar yang mampu beradaptasi dengan baik di habitat manusia. Contoh dari adaptasi ini bisa dilihat dari kemampuan burung elang untuk bersarang di pohon eucalyptus yang baru ditanam di kampus UC Berkeley dalam 10 tahun terakhir.

“Burung-burung ini sangat pintar beradaptasi di lingkungan manusia. Mereka dengan cepat memelajari kebiasaan manusia dan berhasil selamat di lingkungan yang berbeda,” ujar Bowie.

Secara umum, penemuan ini membuat Bowie dan Shultz sangat optimistis terhadap fungsi ruang hijau di perkotaan, terutama di lingkungan kampus, untuk menjadi ruang bagi keanekaragaman hayati.

“Saatnya bagi ruang hijau di perkotaan untuk menjadi tidak hanya surga bagi keanekaragaman hayati, namun juga tempat perkembangbiakan burung liar,” ujar kedua peneliti dalam laporannya.

Jim Horner, arsitek lanskap kampus UC Berkeley, walaupun menolak disebut berjasa, menyatakan sangat senang mendengar informasi ini. “Sangat menyenangkan melihat burung-burung masih berkeliaran di sekitar kampus walau kami telah melakukan banyak perubahan di sana-sini,” ujarnya.

“Kami akan terus berupaya menjaga verietas tanaman di kampus, termasuk memertahankan wilayah-wilayah alami dan ruang terbuka, yang akan memberikan manfaat bagi semua populasi,” tambahnya lagi.