Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus Perampokan di Inul Vizta

Terlilit Hutang, Cakra Nekad Merampok
Oleh : Hendra Zaimi/Dodo
Rabu | 18-07-2012 | 13:17 WIB

BATAM, batamtoday - Cakra (39), pelaku perampokan Karaoke Family Inul Vizta nekad melakukan aksi perampokan karena butuh uang akibat terlilit hutang. Aksi dilakukannya terbesit secara spontan, sebab setelah berusaha meminjam uang tak mendapatkan hasil.


"Tiba-tiba terlintas di pikiran saya untuk merampok, dan menjadi sasaran adalah tempat saya pernah bekerja selama ini KTV Inul Vizta," ujar Cakra kepada batamtoday, Rabu (18/7/2012) di Mapolsek Lubuk Baja.

Dengan bermodal palu besar (godam), pelaku berangkat menuju Pasar Samarinda Jodoh untuk membeli sayuran, yang akan dijadikan modus untuk bisa masuk ke Inul Vizta sebagai suplier yang menawarkan sayuran.

Pelaku lantas menyewa ojek untuk mengantarkannya masuk sampai ke depan KTV Inul Vizta, dan selanjutnya memerintahkan tukang ojek tersebut menunggu di depan pintu keluar Nagoya Hill Mall.

"Saya sengaja suruh tukang ojek itu menunggu di pintu keluar, supaya gampang kabur usai beraksi," lanjutnya.

Sampai di TKP, pelaku masuk dengan menggunakan password yang biasa digunakan semasa bekerja, dan begitu masuk ke dalam langsung melumpuhkan korban Roni yang mengetahui keberadaan pelaku masuk.

"Awalnya saya gunakan godam itu untuk menakut-nakuti korban, tapi karena dia melawan akhirnya saya pukul dia berkali-kali," terang Cakra.

Pelaku menghantamkan godam berkali-kali ke wajah dan tubuh korban,  dan kemudian membawa kabur uang dari ruang akunting sebesar Rp7 juta.

Disinggung batamtoday, berapa besar hutang yang dimilikinya, pelaku mengaku mempunyai hutang sebesar Rp10 juta, yakni hutang sewa rumah, biaya anak masuk sekolah dan hutang sewa mobil.

Sementara itu, Kapolsek Lubuk Baja, Kompol Boy Herlambang menegaskan pihaknya masih memastikan berapa jumlah pasti uang yang dirampok pelaku, karena kepastian kerugian masih simpang siur.

"Versi pelaku Rp5 juta tapi versi manajemen Rp7 juta. Untuk itu kita menunggu keterangan dari korban yang masih menjalani perawatan di Malaysia," terang Boy.