Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Kedelai Melambung, Pengusaha Tahu Tradisional di Bintan Terancam Gulung Tikar
Oleh : Harjo
Kamis | 17-02-2022 | 17:20 WIB
bos-tahu-bintan.jpg Honda-Batam
Miswan, pengusaha tahu tradisional di Kabupaten Bintan. (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Miswan, pengusaha tahu tradisional di Kampung Karang Rejo, Kelurahan Kawal, Kecamatan Gunung Kijang, mengeluhkan kenaikan harga kedelai sebagai bahan baku pembuat tahu.

"Harga kedelai saat ini sangat tinggi, sangat sulit menutupi ongkos operasional dan produksi tahu. Kita berharapkan dengan kondisi pandemi pada saat ini, ada perhatian pemerintah, mungkin berupa subsidi harga atau lainnya," harap Miswan, Warga Gunung Kijang, Bintan, Kamis (17/2/2022).

Ia menjelaskan, pada saat ini harga kedelai perkampit seberat 50 Kg sudah mencapai Rp 574 ribu, di mana sebelumnya Rp 500 ribu. Naiknya memang bertahap, tetapi secara terus menerus dalam waktu yang singkat.

"Kita jadinya sulit untuk menyesuaikan dengan harga pasar. Mau tidak mau, harus mengurangi jumlah produksi setiap harinya," terangnya.

Dikatakannya, saat harga kedelai normal, dia bisa memproduksi tahu dengan bahan baku 150 Kg kedelai, karena kondisinya tidak menungkinkan terpaksa hanya memproduksi 40 kg kedelai. "Ini hanya sebatas bertahan, tak mikiri untung lagi," ujarnya.

Editor: Gokli