Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Langkah Pemerintah Optimalkan Pembangunan SDM Papua dan Papua Barat
Oleh : Opini
Senin | 24-01-2022 | 09:20 WIB
A-ANAK-PAPUA-SEKOLAH.jpg Honda-Batam
Ilustrasi anak-anak Papua sedang sekolah. (Foto: Ist)

Oleh Rebeca Marian

PEMERINTAH terus konsisten dan optimal dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua maupun Papua Barat. Pembangunan SDM sangat penting karena untuk memajukan suatu daerah diperlukan kualitas manusia unggul.

Papua dikenal dengan suku-sukunya yang masih eksotis, dengan rumah adat honai dan pakaian tradisionalnya yang unik. Keindahan alam di Bumi Cendrawasih dan kulturalnya menarik banyak minat turis asing.

Pemerintah berusaha agar Papua terus maju, tak hanya untuk menjual pariwisatanya, tetapi juga demi kemakmuran rakyatnya. Salah satu cara memakmurkannya adalah dengan pembangunan sumber daya manusia.

Mengapa harus sumber daya manusia? Penyebabnya karena jika yang dibangun hanya bangunan fisik seperti stadion dan jembatan, memang akan memakmurkan rakyat, tetapi juga harus ada faktor pendukungnya yakni kecerdasan manusia. Sehingga pemerintah juga menggenjot pembangunan SDM di Papua dan Papua Barat.

Untuk mendukung pembangunan SDM maka dana otonomi khusus alias Otsus sebagian disalurkan di bidang pendidikan, dengan pemberian beasiswa kepada putra-putri Papua yang berprestasi. Beasiswa akan memudahkan karena mereka yang ingin cerdas dengan pendidikan tinggi bisa terbantu, dan anak Papua tak lagi identik dengan keterbelakangan.

Dengan beasiswa maka mereka bisa sekolah gratis dari tingkat SD sampai SMA, bahkan juga di tingkat universitas. Mereka bisa kuliah tak hanya di Universitas Cendrawasih Papua, tetapi juga di Jawa dan pulau-pulau lain, bahkan luar negeri. Bahkan Gubernur Papua Lukas Enembe juga pernah menghadiri wisuda di salah satu kampus di Amerika, dan memberikan selamat secara langsung kepada para putra Papua.

Alumni beasiswa Otsus yang paling populer adalah Gracia Billy Mambrasar. Setelah sekolah dengan beasiswa Otsus, ia bisa kuliah di Universitas Oxford, Inggris, dengan beasiswa dari LPDP.

Billy juga terkenal karena memiliki prestasi non akademis di bidang seni dan pernah mengikuti audisi idol di televisi, lalu pada tahun 2019 diangkat menjadi staf khusus milenial Presiden Jokowi.

Kementrian Keuangan memang menggenjot beasiswa LPDP bagi para pelajar di Papua. Beasiswa ini khusus untuk kuliah di luar negeri dan khusus untuk jenjang S2 dan S3. Sejak tahun 2013 sudah ada lebih dari 300 magister, lebih dari 100 doktor, dan 5 dokter spesialis yang merupakan alumni beasiswa LPDP.

Dengan diberikan beasiswa hingga ke luar negeri maka pemerintah yakin bahwa anak-anak Papua memiliki potensi besar untuk maju. Mereka bisa kuliah dan mendapatkan cakrawala baru di kampus luar negeri. Setelah lulus maka diharap bisa jadi pengajar di Papua agar anak-anak di Bumi Cendrawasih mendapatkan limpahan ilmu dan juga inspirasi.

Selain pendidikan formal, pemerintah Papua dan Papua Barat juga membangun SDM dengan pendidikan vokasi. Banyak BLK (balai latihan kerja) yang dibangun di kedua provinsi tersebut. Keunggulan dari BLK adalah pesertanya bisa sampai 45 tahun sehingga para ibu maupun lulusan SMA bisa belajar di sana tanpa mengkhawatirkan ijazah.

Pendidikan vokasi juga didorong agar SDM di Papua terus maju, karena dengan latihan-latihan di BLK mereka lebih banyak praktik. Setelah lulus maka bisa membuka usaha sendiri misalnya katering, bengkel, salon, dll. Sehingga kehidupannya akan jadi lebih baik.

Pemerintah mendorong agar sumber daya manusia di Papua benar-benar dimajukan, caranya dengan pemberian beasiswa, baik dari dana Otsus maupun LPDP. Dengan uang beasiswa maka akan meringankan beban orang tua karena anak-anaknya bisa sekolah dan kuliah gratis. Pendidikan vokasi juga diberikan agar SDM di Bumi Cendrawasih memiliki keterampilan dan bisa membuka bisnis sendiri.*

Penulis adalah mahasiswa Papua bermestautin di Jakarta