Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Respon Positif Pembangunan Infrastruktur Papua
Oleh : Opini
Selasa | 18-01-2022 | 09:20 WIB

Oleh Moses Waker

MASYARAKAT merespons positif pembangunan infrastruktur di Papua. Keberadaan berbagai infrastruktur tersebut merupakan berkah bagi rakyat Papua karena memudahkan aktivitas dan mendorong kemajuan wilayah.

Apa yang Anda ingat tentang Papua? Selain dikenal dengan suku Dani, noken, rumah adat honai, dan masyarakat tradisionalnya, saat ini Bumi Cendrawasih juga dikenal dengan Jalan Trans Papua.

 

Sejak beberapa tahun lalu memang pembangunan di Papua makin dipercepat, terutama pada infrastrukturnya. Muncullah bangunan-bangunan besar seperti Jembatan Youtefa dan Bandara Internasional Sentani.

Masyarakat di Bumi Cendrawasih merespon positif mengenai pesatnya pembangunan infrastruktur di daerahnya. Pertama, mereka senang karena di sana tidak lagi identik dengan keterbelakangan, karena modernitas terus ditingkatkan demi kemajuan Papua.

Sedihnya memang dahulu ada saja yang mengira bahwa di Papua hanya ada pegunungan dan hutan perawan padahal modernitasnya begitu pesat.
Image tentang Papua langsung berubah ketika Pekan Olah Raga (PON) XX dilaksanakan di sana.

Dalam perlombaan level nasional yang diselenggarakan tahun lalu, diperlihatkan banyak venue yang representatif dan modern, mulai dari kolam renang hingga track balapan.

Di Stadion Papua Bangkit (stadion Lukas Enembe) juga jadi perhatian karena menjadi tempat pembukaan PON XX.
Masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan di seluruh dunia, melihat stadion Papua Bangkit begitu megahnya dan menjadi yang paling besar se-Indonesia Timur.

Uniknya, di stadion ini didesain dengan arsitektur khas Indonesia, dengan penambahan ornamen ukiran tradisional Papua. Dengan ornamen tersebut maka diperlihatkan ciri khas Papua dalam stadion yang menjadi kebanggaan rakyatnya.

Kedua, dengan banyaknya infrastruktur yang dibangun tentu yang diuntungkan adalah masyarakat. Misalnya di dalam Stadion Papua Bangkit, pasca PON XX masih bisa digunakan, misalnya untuk pertandingan sepakbola (Persipura Jayapura), atletik, atau cabang olahraga lain yang bisa diselenggarakan di dalamnya. Para penonton tak lagi berdesakan di Stadion Mandala, tetapi bisa menyaksikan tim kesayangannya di Stadion Papua Bangkit.

Jika ada Stadion Papua Bangkit maka juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Papua untuk berolahraga, misalnya di minggu pagi. Mereka bisa jogging tau sekadar jalan santai untuk mencari keringat dan menjadi makin bugar. Stadion itu tak hanya jadi pajangan tetapi sangat bermanfaat untuk kemaslahatan warga Papua.

Ketika ada banyak yang jogging di seputaran Stadion Papua Bangkit maka bisa meningkatkan nilai ekonomi masyarakat sekitarnya. Mereka bisa berjualan air mineral, es teh, atau roti dan makanan lain, sehingga warga yang habis olahraga bisa langsung beristirahat sambil makan pagi.

Dengan pembangunan infrastruktur ini maka memiliki banyak manfaat, tak hanya di bidang olahraga.

Sedangkan yang ketiga, sebuah bangunan hasil proyek infrastruktur juga bisa dijadikan objek wisata, misalnya di Jembatan Youtefa. Jembatan yang gagah dan berwarna merah ini diminati oleh banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Sehingga pendapatan dari pemda Papua akan meningkat karena sektor pariwisatanya juga meningkat.

Pemerintah memang berniat membangun Papua melalui infrastrukturnya dan semua proyek ini demi kehidupan masyarakat yang lebih baik. Warga sipil di Bumi Cendrawasih juga berterima kasih karena mereka sangat diperhatikan oleh pemerintah, terutama di era Presiden Jokowi.

Maraknya pembangunan di Papua dan Papua Barat sangat disyukuri oleh rakyat di Bumi Cendrawasih karena mereka bisa memanfaatkannya untuk berolahraga, menambah nilai ekonomi, dan meningkatkan sektor pariwisata. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur bermanfaat untuk masyarakat Papua, bukan sekadar ajang pamer.*

Penulis adalah mahasiswa Papua bermestautin di Gorontalo