Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pengusaha Jatim Buka Jaringan Bisnis di Batam
Oleh : Ocep/Dodo
Kamis | 12-07-2012 | 16:42 WIB

BATAM, batamtoday - Kerjasama akselerasi perdagangan produk bisnis Jawa Timur antara Kadin Jatim-Kadin Kepri diharapkan dapat memacu produk yang dihasilkan kawasan itu untuk bersaing dengan produk impor yang beredar di Batam.


Diar Kusuma Putra, Wakil Ketua Umum Pengembangan Jaringan Usaha Antar Provinsi Kadin Jatim, mengatakan kerja sama dengan Kadin Kepri akan memudahkan masuknya produk Jatim dan Indonesia bagian Timur ke kawasan ini kemudian untuk bersaing dengan produk luar negeri.

"Kami coba mengkoneksikan produk Jawa Timur dan Indonesia Timur di Kepri. Kepri adalah jalur internasional, artinya kita bisa melihat segala macam produk disini sekaligus pertarungan produk. Kami berusaha agar produk kami bisa masuk disini," ujarnya di sela-sela temu bisnis Kadin Jatim-Kadin Batam di Hotel Novotel, Batam, Kamis (12/7/2012).

Ia mengungkapkan dalam Temu Bisnis itu Kadin Jatim membawa 41 pengusaha asal Jatim sekaligus memamerkan produk usahanya untuk dikenalkan kepada pengusaha di Kepri. Selain produk agribisnis, beberapa produk manufaktur juga turut dibawa dalam kegiatan tersebut.

"Tapi yang menarik disini adalah packaging produk, karena kami liat produk impor memiliki kemasan produk yang menarik, maka kami membawa produsen plastik packaging tentunya agar mendorong , agar kemasannya bisa bersaing," tambahnya.

Ia menjelaskan kerja sama dengan Kadin Kepri juga merupakan salah satu rangkaian kerja sama Kadin Jatim dalam meningkatkan perdagangan antar pulau. Selain itu selama ini belum ada kerja sama perdagangan yang kongkrit antara Jatim-Kepri.

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Jatim Dedy Suhajadi mengatakan kerja sama ini bukan hanya meningkatkan hubungan antar organisasi tapi merealisasikan hubungan perdagangan antar pulau agar bisa menciptakan kondisi ekonomi yang menarik disamping meningkatkan perekonomian.

"Ekonomi Indonesia harus dikerjakan seluruh provinsi bukan sendiri-sendiri," ujarnya.

Menurutnya, dengan kerja sama ini Kepri dan Jatim bisa saling mengisi kekurangan yang tidak dimiliki masing-masing kawasan.

Jatim, lanjut dia, bisa memenuhi pasokan agribisnis yang tidak dimiliki Batam karena Batam tidak memiliki potensi pertanian.

Sementara Batam bukan hanya menjadi pintu masuk bagi produk impor tapi juga bisa menjadi pintu keluar bagi produk-produk Indonesia termasuk Jatim untuk menembus pasar luar negeri.

"Batam sangat strategis untuk pintu depan perekonomian Indonesia, ya tentu kami harapkan yang diutamakan adalah menjadi pintu keluar bagi produk Indonesia. kita harus titik beratkan sebagai pintu keluar," katanya.

Ia menambahkan saat ini Kadin Jatim tengah merajut kerja sama perdagangan dengan provinsi-provinsi di Indonesia, apalagi Surabaya dianggap sebagai pintu gerbang bagi produk Indonesia Timur.

Saat ini Kadin Jatim sudah menjalin kerja sama perdagangan dengan 12 provinsi dan rencananya selanjutnya akan menjalin kerja sama dengan Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Kalau semua provinsi melakukan ramailah Indonesia, Kita tidak perlu barang impor," ujarnya.