Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menggratiskan Vaksinasi Booster Covid-19
Oleh : Opini
Kamis | 13-01-2022 | 09:53 WIB
A-omicron-varian122.jpg Honda-Batam
Ilustrasi vaksinasi melawan varian baru Covid-19. (Foto: Ist)

Oleh Dendy Rahmat

PEMERINTAH memutuskan untuk memberikan vaksinasi booster Covid-19 secara gratis sejak tanggal 12 Januari 2022. Upaya ini diharapkan dapat memberikan perlindungan maksimal kepada masyarakat ditengah ancaman varian Omicron.

Seiring berjalannya waktu vaksinasi booster dinilai perlu untuk diberikan kepada masyarakat khususnya Lansia. Presiden RI Joko Widodo mengatakan, vaksinasi booster atau vaksin ketiga covid-19 akan diberikan kepada masyarakat secara gratis.

 

Menurut Jokowi, kebijakan ini diambil karena pemerintah lebih mengutamakan keselamatan rakyat. Program ini akan menjadikan kelompok lansia dan kelompok rentan sebagai prioritas pemberian vaksinasi booster.

Kemudian, Jokowi juga menjelaskan tentang syarat dan ketentuan yang dibutuhkan untuk menerima vaksinasi dosis ketiga ini, yaitu calon penerima sudah menerima vaksin Covid-19 dosis kedua sejak 6 bulan yang lalu.

Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat agar senantiasa disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Karena vaksinasi dan disiplin prokes merupakan kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Presiden Jokowi juga mengumumkan rencana pemerintah menggelar vaksinasi covid-19 booster. Rencananya vaksin Booster akan diberikan mulai 12 Januari 2022.

Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, vaksinasi booster menjadi penting karena virus corona terus bermutasi. Dia juga menegaskan bahwa vaksin gratis bertujuan untuk keselamatan rakyat.

Sementara itu Badan POM (BPOM) sudah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) bagi 5 jenis vaksin. Kepala Badan POM, Penny Lukito menjelaskan ada sejumlah vaksin yang bisa digunakan jadi vaksin dosis ketiga. Seperti Sinovac atau vaksin primer dua dosis vaksin pertama.

Vaksin ketiga ini diberikan enam bulan setelah dosis kedua diberikan. Booster Sinovac digunakan untuk masyarakat mulai usia 18 tahun ke atas sebanyak satu dosis. Efek samping dari pemberian vaksin Sinovac juga dinilai ringan, seperti adanya reaksi lokal nyeri dan kemerahan pada tempat yang disuntik.

Selain itu, penerima vaksin primer Sinovac bisa juga mendapatkan dosis booster dari Zifivax. Selain Sinovac, Zifivax juga bisa untuk dosis ketiga penerima Sinohpharm.

Dosis ketiga dengan Zifivax dapat diberikan enam bulan setelah dosis kedua Sinovac diberikan. Pemberian booster dengan Zifivax diyakini dapat meningkatkan titer antibodi netralisasi lebih dari 30 kali.

Vaksin Zifivax dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical. Vaksin ini menggunakan platform rekombinan protein sub-unit. Berdasarkan uji klinis fase tiga efikasi atau kemanjuran berdasarkan uji di laboratorium vaksin ini mencapai 87,71% dihitung mulai 7 hari setelah mendapatkan vaksin engkap atau mencapai 81,4% bila dihitung setelah 14 hari mendapatkan vaksin lengkap.

Kepala BPOM telah menyampaikan pemberian vaksinasi dosis lanjutan telah direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization). Pemberian booster diperlukan untuk meningkatkan kadar antibodi Covid-19 yang mengalami penurunan signifikan enam bulan setelah memperoleh vaksin dosis lengkap.

BPOM juga mengumumkan lima vaksin yang sudah mendapatkan EUA yakni Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna dan Zifivax. BPOM telah melakukan kajian mutu terhadap vaksin-vaksin tersebut untuk menjadi vaksin Booster Covid-19 sejak November 2021. Evaluasi juga telah dilakukan bersama tim ahli dari Komnas Penilai Obat.

Dari sekian vaksin tersebut efek samping moderna merupakan yang paling besar, jika efek samping Sinovac berada di seputar nyeri lokal pasca penyuntikan, penerima vaksin Moderna bisa mendapatkan efek samping seperti nyeri kepala, nyeri otot, sendi kaku, mual/muntah, pembengkakan hingga demam selama beberapa jam.

Dalam uji klinisnya, Moderna memiliki efek samping lain yaitu reaksi alergi, perikarditis dan pingsan. Meski demikian harus kita pahami bahwa vaksinasi booster diperlukan untuk meningkatkan kembali efektivitas vaksin, mencegah virus corona varian Omicron dan mengendalikan laju Covid-19.

Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, antibodi akan menurun 6 bulan pasca vaksinasi dan bersamaan dengan munculnya varian-varian Covid-19 baru.

Selain itu belum diketahui kapan berakhirnya pandemi Covid-19 yang membuat masyarakat harus punya imunitas yang tinggi agar terhindar dari bahaya penularan virus corona.

Meski vaksin booster akan diberikan secara gratis, masyarakat tetap harus mematuhi protokol kesehatan ketika beraktivitas. Kepatuhan terhadap vaksin juga harus dipatuhi agar penyebaran virus corona khususnya varian omicron bisa diredam.

Jangan sampai aktifitas seperti sekolah serta aktifitas perdagangan menjadi terganggu karena adanya lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang tak terkendali.*

Penulis adalah kontributor Lingkar Pers dan Mahasiswa Cikini Jakarta