Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Singapura, Malaysia dan Filpina Bersiap Hadapi Gelombang Omicron
Oleh : Redaksi
Rabu | 05-01-2022 | 11:52 WIB
omicron11.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Setelah berjibaku melawan varian Delta, kini tiga negara Asia Tenggara, yaitu Singapura, Malaysia, dan Filipina bersiap menghadapi gelombang varian Omicron yang perlahan mendominasi kasus Covid-19 di negara mereka.

Gejala Omicron memang kebanyakan lebih ringan ketimbang virus corona varian lainnya. Namun, negara-negara di Asia Tenggara ini tetap bersiap karena Omicron disebut-sebut lebih cepat menular sehingga dapat melemahkan berbagai upaya.

Berikut beberapa negara Asia Tenggara yang terancam gelombang Omicron:

1. Singapura
Singapura merupakan salah satu negara Asia Tenggara yang terancam menghadapi gelombang Omicron. Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, pun meminta warga untuk bersiap.

"Seluruh tanda menunjukkan gelombang Covid-19 akibat varian Delta sudah mereda, setidaknya untuk sekarang," kata Ong melalui unggahan di Facebook yang dikutip The Straits Times.

Ia kemudian berkata, "Namun, kasus Omicron semakin meningkat, bertanggung jawab atas sekitar 17 persen dari kasus lokal saat ini. Ini berarti gelombang Omicron sudah dekat, dan kita harus bersiap menghadapi itu."

Meski demikian, Ong tak menjabarkan lebih lanjut langkah persiapan yang harus diambil Singapura dalam menghadapi gelombang Omicron tersebut.

Menurut data resmi Kementerian Kesehatan Singapura, per Selasa (4/1/2022), Omicron menyumbang 438 kasus. Sementara itu, kenaikan angka kasus positif Covid-19 pada hari yang sama mencapai 842 kasus.

Angka ini melonjak drastis dari sehari sebelumnya, di mana Singapura melaporkan 464 kasus positif Covid-19 pada Senin (3/1/2022), dengan 187 kasus disebabkan varian Omicron.

2. Malaysia
Sementara itu, Malaysia juga terancam dilanda gelombang Omicron. Keberadaan ancaman ini diutarakan oleh Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin.

"Seperti negara lain, menjadi sangat mungkin gelombang Omicron akan terjadi di Malaysia," ujar Khairy melalui Twitter, sebagaimana dikutip The Straits Times.

Khairy menegaskan bahwa meski Omicron terlihat tak separah Delta, varian ini berpotensi memberikan beban kepada tenaga kerja kesehatan di negara itu.

"Namun, Omicron lebih mudah menular dibandingkan Delta. Jika kasus lebih besar, rawat inap, dan penggunaan ICU (unit perawatan intensif) akan meningkat," ucapnya.

"Kementerian Kesehatan ingin mencegah agar sistem kesehatan masyarakat tak tertekan. Strategi: Memperlambat Omicron."

Berdasarkan informasi di situs resmi pemerintah Malaysia, per Rabu (5/1/2022) pagi, ada penambahan 2.510 kasus infeksi Covid-19 lokal dan 332 kasus impor, menjadikan total kenaikan kasus positif mencapai 2.842 kasus.

3. Filipina
Selain Singapura dan Malaysia, Filipina diprediksi bakal menghadapi gelombang varian Omicron. Omicron disebut akan menjadi varian dominan di negara itu pada bulan ini.

"Saya pikir, masih ada Delta, tetapi mengingat kita melaporkan kasus Omicron pertama pada 5 Desember dan terus ada kenaikan virus Omicron ini, kami berasumsi bahwa Omicron telah beredar, tetapi masih belum dominan," tutur Wakil Menteri Kesehatan Malaysia untuk Urusan Khusus, Leopoldo Vega.

"Saya pikir dalam tiga sampai empat pekan, seperti yang diprediksi, Omicron akan mendominasi 50 persen hingga 90 persen kasus, mengalahkan virus Delta, tetapi virus Delta masih akan ada."

Vega juga mengakui ada kemungkinan gelombang Omicron bakal menerjang Filipina.

Menurut data Kementerian Kesehatan Filipina (DOH), ada penambahan angka kasus harian Covid-19 sebanyak 5.434 pada Selasa (4/1/2022).

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha