Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BC Batam Akui Polisi Lakukan Pembiaran
Oleh : Hendra/Andri
Senin | 14-02-2011 | 11:34 WIB
BC_Batam.jpg Honda-Batam

Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe B batam.

Batam, batamtoday - Dugaan pembiaran pihak kepolisian resor kota  (Polresta) Barelang atas peristiwa bentrok antara kelompok massa dengan petugas Bea Cukai (BC) Batam, di pelabuhan Batu Ampar, Batam, Sabtu 12 Februari 2011 dini hari, dibenarkan pihak Bea Cukai.

Pembenaran itu disampaikan langsung oleh Kasi Penyidikan dan Penindakan (P2) BC Batam, Suryana,  kepada batamtoday, Senin 14 Februari 2011 di Kantor BC, Batu Ampar.

Suryana adalah pimpinan petugas BC yang pada dini hari itu melakukan penangkapan atas 2 unit kapal yaitu KM Muara Jaya dan Surya Indah yang diduga kuat membawa minuman beralkohol (Mikol) dan balpres selundupan dari Singapura.

"Iya, bentrok itu terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Iya, polisi sudah ada di lokasi, namun mereka diam saja, karena memang tidak mudah mengatasi massa yang banyak, mas," kata Suryana.

Suryana  terkesan ingin menghindar dari batamtoday, dan ingin melepaskan diri dari pertanyaan-pertanyaan batamtoday, yang memang penasaran atas kuatnya dugaan ada pembiaran oleh aparat Polresta Barelang atas serangan kelompok massa yang diduga kuat adalah anak buah dari seorang pengusaha yang dikenal sebagai H Toyib.

"Iya, memang ada yang belum lengkap kami jelaskan, mungkin nanti akan ada jumpa pers lagi," kata Suryana, dan segera minta ijin untuk suatu keperluan tugas.

Sebelum berlalu, Suryana mengatakan, permasalahan tersebut telah ditangani kementerian dan Direktorat Jenderal (DitJen) BC untuk penanganan lebih lanjut.

Seperti diberitkan, saat penangkapan KM Muara Jaya dan KM Surya Indah, petugas mendapat serangan dari kelompok massa, baik di laut maupun di darat. Jumlah massa berjumlah sekitar 200 orang, yang dari laut datang dari arah pelabuhan ilegal Tanjung Sengkuang, sedangkan yang dari darat datang dari arah Batu Merah dan batu Ampar  menggunakan truk dan sepeda motor, membawa parang, golok, dan tombak, dan bahkan bom molotov.

Petugas BC yang kalah jumlah akhirnya melepas kedua kapal sitaan. Setelah kapal berhasil dibebaskan massa, tidak berapa lama petugas Polresta Barelang maupun Polsek Batu Ampar membubarkan massa.

Beberapa sumber laman ini banyak yang menyesalkan terjadinya bentrok pisik tersebut, dan mereka juga bertanya-tanya, mengapa kelompok massa begitu berani kepada aparat negara yakni aparat BC yang sedang menjalankan tugasnya.

Dan selain itu, mereka juga bertanya-tanya, mengapa aparat kepolisian melakukan pembiaran.

"Memang di Batam ini, hubungan antara aparat yang berwenang di kawasan perairan sudah kisruh, dan persoalnya berujung pada soal uang, mas, sudahlah kita, kita sudah bisa menduga-duga, " kata sumber yang mengaku berada di lokasi kejadian pada peristiwa itu, dan sumber mengatakan, polisi memang melakukan pembiaran.