Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Nomor Daftar Online Terpakai Orang Lain

Arifa Terancam Tak Bisa Masuk Sekolah Negeri
Oleh : Gokli/Dodo
Kamis | 05-07-2012 | 18:44 WIB

BATAM, batamtoday - Arifa Mu'amanah (17), warga Sagulung terancam tak bisa masuk SMA Negeri. Pasalnya nomor pendaftaran online 2-11-31-02-011-241-8 yang tertera di ijazah SMP miliknya sudah terpakai oleh orang lain. Sehingga, saat dilakukan pendaftaran nomor tersebut otomatis ditolak.


Sang ayah, Baryono mengatakan Arifa merupakan alumnus dari SMP Negeri 11, Batuaji. Namun, pada saat kelulusan tahun 2010/2011, ayahnya mendaftarkan ke sekolah pesantren. Sehingga, pendaftaran ke sekolah negeri melalui online tidak sempat dirasakannya.

"Dulu, Arifa saya daftar di sekolah pesantren. Tapi, tahun ini dia minta masuk sekolah negeri," kata Baryono mengawali perbincangannya, Kamis (5/7/2012) sore.

Temuan nomor ganda tersebut, kata Baryono diketahui saat mendaftarkan Arifa masuk ke SMA Negeri 5 Sagulung. Pada saat pendaftaran online tersebut dilakukan dengan nomor  yang tertera di ijazah, yang muncul malah nama lain salah seorang siswi di SMA Negeri 4 Tiban. Jelas temuan ini membuatnya terpaksa harus menghadapi para petinggi Dinas Pendidikan di kota Batam.

"Saya coba minta penjelasan dari pihak sekolah, katanya harus diurus ke Dinas Pendidikan. Saya ke dinas alasannya jaringan internet mati. Otomatis saya jadi pusing sendiri, sudah anak tak bisa daftar tak ada yang bisa berikan solusi," kesalnya.

Berusaha agar putrinya bisa sekolah di SMA Negeri 5, Baryono berusaha menyusul dan meminta solusi dari pihak sekolah. Lagi-lagi usaha dia sia-sia, ketika salah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di SMA Negeri 5 berinisial Md balik memarahinya. Bukan solusi yang didapat malah sikap tak sopan yang ditunjukkan.

"Saya coba cari solusi ke SMAN 5, malah sikap tak sopan yang saya dapat dari Md," katanya tanpa menjelaskan sikap tak sopan yang dimaksud.

Temuan nomor ganda ini, harap Buryono supaya ditanggapi oleh pihak terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan kota Batam. Selain memberikan solusi, diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang.

"Saya berharap Dinas Pendidikan dapat memberikan solusi dan kejadian ini jangan sampai terulang bagi siswa lainnya," tegas Buryono saat mempertanyakan masalah kuota PSB sistem online.