Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Sekolah di SMK 4, Mahal dan Banyak Biaya Tambahan
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Kamis | 05-07-2012 | 14:59 WIB

BATAM, batamtoday - Di tengah maraknya pemerintah mengumandangkan program sekolah murah, ternyata hal itu hanya isapan jempol belaka. Pasalnya, untuk masuk sekolah, orang tua harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Seperti di SMK 4, Tiban. Siswa baru harus menyiapkan uang hingga jutaan rupiah untuk bisa mengenyam pendidikan.


Berdasarkan formulir rincian biaya yang diterima oleh calon siswa yang mendaftar, siswa diwajibakan membayar biaya membayar seragam lima set sebesdar Rp1.320.000 dan biaya asuransi selama tiga tahun sebesar Rp60 ribu selama tiga tahun yang harus dilunasi pada tanggal 11 Juli 2012.

Selain itu terdapat biaya setiap bulan yang dipilih oleh siswa yakni untuk gaji honorer Rp250.000, tunjangan struktur Rp300.000. Untuk uang lembur, transport, konsumsi, pajak, asuransi, dll sebesar Rp325.000, bahan/alat habis pakai (ATK, praktik) Rp350.000 yang dibayar lunas sebelum tanggal 10 setiap bulannya.

Tak hanya itu, murid juga diwajibkan membayar biaya investasi yang dicicil setiap bulan selama satu tahun pertama sekolah. Pilihannya yakni membayar uang komputer praktik/hotspot Rp1,5 juta. Pengadaan taman sekolah Rp2 juta. Sharing pembangunan ruang kelas baru Rp2,5 juta. Penataan lingkungan sekolah Rp3 juta dan penyelesaian panggung Rp3,5 juta.

Kepala sekolah SMK 4, Baharuddin Sitepu saat dikonfirmasi mengatakan tidak ada pungutan saat pendaftaran. Biaya seragam dan asuransi memang diwajibkan, akan tetapi memang ada biaya bulanan, namun siswa memilih besaran biaya seperti yang diajukan pihak sekolah. Demikian juga untuk biaya investasi, siswa bisa memilih mau membayar yang mana.

"Itu pilihan bagi siswa, bukan ditotalkan seluruhnya. Biaya investasi merupakan sumbangan," kata Baharuddin.

Ketika ditanya tentang dilarangnya pungutan, dia mengatakan bahwa biaya tersebut diminta karena sekolah masih baru dan butuh peran orang tua.

"Sumbangan bisa dicicil selama setahun. Bahkan bisa digratiskan bagi yang tidak mampu," dalih Baharuddin.