Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rumah Anggota Dewan Diserbu Puluhan Warga Mangsang
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 04-07-2012 | 13:32 WIB

BATAM, batamtoday - Puluhan warga Mangsang menyerbu rumah Muhammad Yunus atau yang dikenal dengan sebutan Yunus Aceh, anggota DPRD Batam dari Partai Demokrat di Perumahan Puri Agung III, Seibeduk, Rabu (4/7/2012) siang. 


Kedatangan puluhan warga ini untuk meminta supaya dana pembangunan jalan di perumahan tersebut dialihkan untuk perbaikan jalan lintas Mangsang.

Nurhafandi, salah seorang warga di lokasi mengatakan jalan perumahan milik developer tak perlu dilakukan perbaikan oleh pemerintah. Selain jalannya masih layak dipergunakan, jalan tersebut juga bukan kepentingan masyarakat banyak, hanya sekelompok orang yang tinggal di perumahan itu saja.

"Kami mau dana perbaikan jalan perumahan ini supaya dialihkan. Karena masih banyak jalan umum yang sudah rusak parah seperti jalan lintas Mangsang," kata Nurhafandi di depan rumah Yunus.

Menurut beberapa warga yang datang ke rumah anggota dewan tersebut, perbaikan jalan perumahan itu sengaja dilakukan karena tepat di depan rumahnya. Sehingga, kuat dugaan warga dana perbaikan jalan Mangsang sengaja dialihkan ke perbaikan jalan perumahan.

"Dari tahun 2010 sampai sekarang, dalam Musrenbang kecamatan maupun kota, yang diusulkan perbaikan jalan lintas Mangsang, S Parman dan Bidaayu. Untuk jalan perumahan terutama Puri Agung III ini tak pernah ada, tapi kenapa pemerintah malah memperbaikinya," jelasnya.

Ditambahkan Saipul Anwar, ketua RW05 Kelurahan Mangsang dikatakan selama ini warga Seibeduk khususnya warga Kelurahan Mangsang sudah berkali-kali mengusulkan supaya jalan rusak tersebut diaspal. Namun, pada kenyataanya pemerintah malah memperbaiki jalan perumahan milik developer yang juga masih layak pakai.

"Apa coba maksudnya seperti ini, jalan umum yang sudah rusak tak diperbaiki. Jalan perumahan milik developer diperbaiki, karena di depan rumah anggota dewan jadi kepentingan umum terabaikan," kesalnya.

Permintaan warga untuk pengalihan dana pembangunan jalan tersebut belum tersampaikan, karena pada saat itu kader Partai Demokrat tersebut tidak di rumah. Puluhan warga itu pun akhirnya membubarkan diri dengan perasaan kecewa.

"Kami akan paksa Komisi III DPRD Batam untuk melakukan dengar pendapat. Kalau dibiarkan seperti ini akan merajalela," sebut Heri, anggota Forum komunikasi Seibeduk (Formasi).