Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DPR Dorong Kerjasama Ekonomi, Sosbud dan Pendidikan dengan Perancis
Oleh : Surya Irawan/Dodo
Selasa | 03-07-2012 | 17:01 WIB
MA_DP.JPG Honda-Batam
Ketua DPR Marzuki Alie saat menerima Dubes Perancis,  Bertrand Lorlortholary.

JAKARTA, batamtoday - Ketua DPR Marzuki Alie mendorong kerjasama di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya serta pendidikan.  


"Hubungan Indonesia dan Perancis sudah berjalan dengan baik dan hubungan yang terbangun diharapkan mendorong kerjasama yang lebih besar lagi khususnya bagi rakyat kedua negara," ujarnya saat menerima Duta Besar Perancis Bertrand Lorlortholary, di Gedung Nusantara III, Selasa (3/7/2012).

Menurut Marzuki Alie, Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang menjadi tujuan investasi negara-negara Eropa. Karena itu dia mengharapkan Perancis dapat memanfaatkan peluang tersebut sehingga dapat mendorong laju perekonomian kedua negara.

"Kita mengharapkan terciptanya kemitraan strategis dengan Perancis, karena kita tahu, Indonesia punya pasar yang besar dan SDA yang luar biasa dan melalui bantuan teknologi yang maju kita harapkan dapat memberikan manfaat kesejahteraan bagi kedua negara," ujarnya.

Marzuki mengatakan, DPR harus memainkan perannya dalam membangun komunikasi dan mengurangi hambatan antar kedua negara. 

"Terkait perizinan, DPR akan mendorong agar diberikan keleluasaan dan akses terkait persoalan perizinan," terangnya.

Duta Besar Perancis Bertrand Lorlortholary mengatakan, Perancis berniat meningkatkan kerjasamanya pada berbagai bidang diantaranya pertahanan, ekonomi infrastruktur dan teknologi seperti energi, transportasi air dan listrik.

"Selain itu Perancis mendorong peningkatan kerjasama kebudayaan seperti pertukaran pelajar Indonesia-Perancis, dimana saat ini terdapat 1.000 pelajar Indonesia di Perancis dan kami ingin mendatangkan lebih banyak pelajar kesana,"ujarnya.

Menurutnya, Perancis sudah lama berinvestasi di Indonesia, seperti pada sektor energi, Perancis memiliki Perusahaan Total yang telah berinvestasi di Indonesia. 

"Hambatan selama ini yaitu persoalan administratif, karena itu kita berharap bisa mempercepat prosedur masuknya investasi di Indonesia,"paparnya.