Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Listrik Masih Menjadi Masalah Utama di Bintan
Oleh : Harjo/Dodo
Senin | 02-07-2012 | 16:29 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday - Persoalan listrik hingga saat ini masih merupakan permasalahan paling krusial di Bintan. Beberapa desa di Kecamatan Seri Kuala Lobam, Teluksebong, Telukbintan, Toapaya, Gunungkijang, hingga saat ini banyak yang belum terjangkau penerangan oleh listrik PLN secara normal dan baru menikmati penerangan dari genset yang hanya bisa digunakan selama 6 jam per hari.


Sebaliknya, ketersediaan listrik di Kota Batam yang dinilai over kapasitas diharapkan rencana interkoneksi listrik Batam-Bintan hendaknya  segera direalisasikan agar masyarakat bisa menikmati penerangan secara merata, yang tentunya dapat memberikan dampak terhadap kemajuan perekonomian masyarakat. 

Hal ini disampaikan oleh pakar politik Tanjungpinang-Bintan, Ketua Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Zamzami A Karim kepada wartawan, Minggu (1/7/2012). 

Zamzami mengatakan seharusnya pemerintah bisa cepat merealisasikan,  berapapun biayanya permasalahan listrik harus segera diselesaikan. 

"Harus hidup dua puluh jam. Ini nyawanya kemajuan daerah. Di Batam over kapasitas, di Bintan masih kekurangan dan pemerintah harus segera merealisasikannya," kata Zamzami di sela-sela silaturahmi mahasiswa PKN dengan warga Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam
.
Listrik di Batam ujar Zamzami, berbahan bakar gas (BBG). Sedangkan di Bintan dan Tangjungpinang dengan bahan bakar minyak (BBM). Sehingga ketersediaan BBM sangat terbatas, sedangkan BBG stoknya lebih banyak.

Persoalan listrik di Bintan ini juga menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kepri, Iskandar. Ia mengatakan konektivitas listrik Batam-Bintan harus segera dilakukan karena dengan listrik akan menjadi pemacu pembangunan fisik dan non fisik.