Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Investasi Rp 300 Miliar, PT BOF Lobam Ekspor Olahan Kelapa ke Tiga Benua
Oleh : Harjo
Rabu | 08-09-2021 | 18:24 WIB
BOF-300-M.jpg Honda-Batam
Acara penyerahan sertifikat P2K3 dari Disnakertrans Kepri kepada manajemen PT BOF Lobam, Rabu (8/9/2021). (Foto: Harjo)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Sejak PT Bionesia Organic Foods (BOF) berdiri sejak tahun 2019, hingga saat ini sudah menyerap investasi sekitar Rp 300 miliar.

Hingga saat ini hasil produksi bahan baku kelapa menjadi berbagai hasil olahan sudah diekspor ke tiga benua, di antara Eropa, Amerika dan Asia.

"Saat ini sudah diekspor ketiga benua dan beberapa negara. Pada Oktober 2021 mendatang akan kita launching untuk market dalam negeri," ungkap GM PT BO, Setiawan saat pelantikan P2K3, Rabu (8/9/2021).

Sebelumnya, manajemen BOF belum berani memasarkan di pasar dalam negeri, karena masih proses memenuhi sejumlah lisensi dan sertifikasi. Namun dengan sejumlah lisensi berhasil dipenuhi, maka akan lebih berani melakukan pemasaran baik ke dalam dan luar negeri lebih meluas lagi.

Lebih jauh dijelaskan, untuk rekrutmen tenaga kerja di BOF Lobam, sebesar 85 persen adalah dari warga tempatan, 15 persen dari luar, termasuk 6 tenaga kerja asing dan 100 orang tenaga ahli atau skill. "Teknologi yang digunakan BOF, mulai teknologi tinggi dan manual," paparnya.

Sementara itu, Indra Hidayat, Kadisnaker Bintan menyampaikan dengan sudah berdirinya P2K3, secara otomatis di BOF sudah ada kemajuan baik iklim dan metode kerja. "Hubungan dengan Pemkab Bintan selama BOF cukup baik dan berjalan dengan baik. Salah satunya BOF sudah melakukan MoU terkait rekrutmen tenaga kerja," terangnya.

Diharapkan, dengan sudah terbentuknya P2K3, dapat menekan angka kecelakaan kerja, baik pengguna peratalan dan alat pelindung diri (APD). PT BOF diharapkan, semakin berkembang termasuk dengan turunan prodaknya, sehingga peluang kerja untuk masyarakat Bintan akan semakin besar.

"Pada tahun 2020 angka pengangguran Bintan, masih sekitar 10 persen, namun saat ini sudah menjadi 8 persen. BOF tentunya salah satu langkah untuk menciptakan lapangan kerja," imbuhnya.

Meski P2K3 di BOF ada, namun untuk training tenaga kerja harus terus dilakukan, untuk memperkecil resiko kecelakaan kerja. Ternasuk administrasi kerja lainnya harus terus dilakukan perbaikan, agar terbangun hubungan kerja yang baik serta harmonis, guna mengurangi terjadi konflik ketenagakerjaan.

"Etos kerja memang masih menjadi perhatian, ada tradisi yang masih kurang baik, ke depan semua pekerja harus memeiliki etos kerja tinggi dan profesional. BOF semoga terus berkembang dan memberikan konstribusi kepada Pemkab Bintan," harapnya.

Editor: Gokli