Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akhir Juli 2012, Klub Everton Tour ke Indonesia

Mantan Pemain Everton Beri Bocoran Soal Indonesia
Oleh : Redaksi/bolanews
Sabtu | 30-06-2012 | 12:42 WIB
Marcus-Bent.jpg Honda-Batam

Marcus Bent, foto:kukar

LIVERPOOL, batamtoday - Klub Everton yang bermarkas di kota Liverpool akan mengisi pra-musim dengan sejumlah agenda uji coba. Salah satunya melawan timnas Indonesia dalam turnamen bertajuk Java Cup 2012 yang seyogyanya digelar pada 27 Juli mendatang di Jakarta.

Seperti yang disebutkan sang gelandang, Maroune Fellaini ketika jumpa pers di Intercontinental Jakarta MidPlaza, beberapa waktu lalu, kedatangan Everton ke Indonesia akhir Juli mendatang, merupakan kali pertama. Dengan kenyataan tersebut, tak mengherankan kubu Everton sedikit buta dengan situasi dan kondisi Jakarta.

Akan tetapi, kebutaan Everton bisa sedikit memudar. Hal itu setelah mantan pemain klub yang bermarkas di Goodison Park, Marcus Bent, bicara banyak tentang Indonesia. Bent sendiri pernah merumput bersama Everton sebelum akhirnya dibeli klub Kaya ISL, Mitra Kukar.

Seperti yang dikutip dari situs resmi Everton, striker plontos yang sebelumnya memperkuat Mitra Kukar itu menjelaskan secara gamblang mulai dari cuaca, Stadion Utama Gelora Bung Karno, hingga hal kecil yang terkadang luput dari pemikiran.

"Kesan pertama saya adalah Indonesia tempat yang baik. Akan tetapi, kondisi di sana lembab dan panas. Itu terjadi dari jam enam pagi sampai delapan malam," kata Bent di evertonfc.com. "Jakarta sendiri bergaya barat, namun sedikit seperti Dubai atau Abu Dhabi dengan mal yang besar."

"Stadion Utama (Gelora Bung Karno) sangat besar. Stadion tampak sangat luar biasa apabila di lihat dari luar. Lapangannya pun bagus," sambung striker kelahiran Hammersmith, London, 19 Mei 1987 itu.

Akan tetapi, sambung Bent, fasilitas yang dimiliki SUGBK bukan yang terbaik. "Mereka punya shower, tapi Anda sebaiknya memberitahu para punggawa Everton untuk membawa tisu basah," jelas eks striker Mitra Kukar, yang sebelumnya telah berada di Indonesia selama enam bulan.

Sementara itu mengenai suporter, Bent menginformasikan Indonesia punya suporter yang sangat besar. "Para suporter biasanya membawa spanduk dan mengenakan tanduk."