Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Genta Protes Pembangunan Hotel di Atas Drainase
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 27-06-2012 | 16:22 WIB

BATAM, batamtoday - Warga Genta II Batuaji melakukan protes keras pembangunan salah satu hotel di Ruko Limanda Batuaji blok B karena bangunan tersebut didirikan di atas drainase. Akibatnya, saluran pembuangan air warga tersumbat dan kerap kali menimbulkan banjir.

Informasi yang dihimpun batamtoday dari beberapa warga, bangunan tersebut sudah beberapa kali diprotes. Namun, tetap tak ada tindakan dari pemilik yang disebut bernama Acay, bahkan sebagian bagunan sudah didirikan tepat di atas drainase tersebut.

"Gimana kita tak protes pak, sudah jelas drainase masih juga didirikan bangunan. Apa coba maksudnya itu," kesal Hardianto, warga Genta II RW01, Rabu (27/6/2012).

Lurah Buliang Batuaji, Kasenda mengatakan aksi protes warga sudah disampaikan langsung ke pemilik bangunan, bahkan hal ini juga sudah diperbincangakan dengan pihak BP Kawasan. Tapi, kesimpulan yang mereka dapat akan membuat pertemuan kembali dengan pemilik bangunan.

"Sudah kita sampaikan pak ke pemilik bangunan. Dalam waktu dekat ini akan ada pertemuan dengan pemilik hotel," kata Kasenda saat dihubungi wartawan.

Sementara itu Acay, selaku pemilik hotel mengatakan, masalah protes warga itu hanya beberapa oknum. Karena menurutnya, bangunan tersebut sudah sesuai dengan surat PL yang didapatnya dari BP Kawasan.

"Bangunan itu masih di luar drainase loh, dan itu merupakan lahan kami," dalihnya tanpa menunjukkan surat PL yang dimaksud.

Ia juga menambahkan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan warga sekitar juga dengan pihak BP Kawasan. Karena mereka tetap akan mempertahankan dan mendirikan bangunan tersebut, meskipun itu sudah mengenai drainase.

"Kami akan lakukan koordinasi dengan warga juga dengan BP Kawasan. Dan masalah bangunan, kami akan tetap pertahankan," sebutnya.

Pantauan batamtoday di lokasi, sekitar empat pondasi tiang dibangun tepat di tengah drainase tersebut. Untuk menampung saluran air yang terhalang bangunan, dibuat satu gorong-gorong. Selain itu, terdapat beberapa plang tulisan yang dibuat warga sebagai bentuk protes terhadap pemilik bangunan.