Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Zainal Kritik Ical yang Bingung Cari Cawapres
Oleh : surya
Selasa | 26-06-2012 | 11:35 WIB
Zainal_Bintang.jpg Honda-Batam

Politisi senior Partai Golkar Zainal Bintang

JAKARTA, batamtoday - Politisi senior Golkar, Zainal Bintang mengkritik, sering berubah-ubahnya nama cawapres Ical –sapaan akrab Aburizal Bakrie, red -- mulai dari Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Sri Sultan Hamengku Buwono X, terakhir Eddy Baskoro Yudhoyono alias Ibas, menandakan Ical sedang panik atau kebingungan.

"Kita lihat Ical seperti orang kebingungan. Beberapa hari lalu elit-elit Golkar mencalonkan Pak Pramono Edhie Wibowo, sekarang Ical melirik Ibas. Kesan di masyarakat kang nggak bagus. Setelah pencalonan omnya tidak mendapat tanggapan, lalu melirik keponakannya. Ini kan seperti orang bingung," kata Zainal Bintang, Jakarta, Selasa (26/6/2012).

Ia menasehati, kalau Golkar serius ingin mencalonkan seseorang jadi wapresnya Ical, maka Ical atau para elit Golkar seharusnya melobi orang tersebut untuk meminta kesediaannya. Kalau orang tersebut bersedia, baru dipublikasikan. Bukan seperti sekarang, belum apa-apa namanya sudah diekspose di media massa, sehingga orangnya bisa tersinggung.

Zainal mengatakan, seringnya Ical membuat blunder karena orang-orang yang mengitarinya tidak ngerti politik, sehingga bisikannya sering salah. Ia berharap, mau merenung sekaligus mengganti orang-orang ring satunya.

"Ring -1 Ical harus orang yang nalar politiknya jalan, bukan yang bermental pesuruh dan kepandaiannya hanya memuji-muji Ical saja," ujarnya.

Tokoh MKGR ini berpendapat, mengingat daya tolak masyarakat terhadap pencapresan Ical cukup tinggi, maka ada baiknya Partai Golkar segera mencari capres alternatif. Kalau Golkar memaksakan pencapresan Ical padahal belum tentu laku, dampaknya bisa berpengaruh pada penurunan suara Golkar dalam pemilu legislatif 2014.

"Golkar harus pikirkan capres alternatif. Pencapresan Ical jangan hanya bermodalkan legitimasi di internal Golkar saja. Kalau pencapresannya dipaksakan, padahal tidak didukung tim sukses yang mumpuni, maka bisa berdampak pada penurunan suara Golkar pada pemilu mendatang," kata Zainal Bintang.