Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembabatan Hutan di Batam Pengaruhi Suhu Udara
Oleh : Ali/Dodo
Senin | 18-06-2012 | 16:45 WIB

BATAM, batamtoday - Pembabatan hutan lindung secara liar yang mengakibatkan gersangnya Batam, sangat berdampak pada tingginya tingkat suhu udara di Batam seperti yang terjadi beberapa hari terakhir. 

"Salah satu penyebab terjadinya panas yang terik adalah akibat hutan menjadi gersang. Selain itu, keberadaan hutan sangat mempengaruhi cadangan air dan ekosistim kita, sehingga bila hutan menjadi gersang, maka air hujan yang turun berlimpah akan terjadi genangan," ujar Philip Mustamu, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Batam, Senin (18/6/2012). 

Air genangan tersebut, katanya  diakibatkan tanah hutan yang tidak dapat menampung endapan air, dan bila hutan masih menghijau, maka endapan air curah hujan yang berlimpah akan dapat tertampung dan dihisap oleh pepohonan hutan. 

"Bila terjadi kemarau, tumbuhan hutan tidak akan mengering yang menimbulkan cuaca panas, karena tanah hutan telah menampung curah hujan selama ini," jelasnya. 

Selain terjadinya panas yang terik akibat faktor hutan yang gundul, juga diakibatkannya wilayah Kepulauan Riau (Kepri) merupakan daerah yang didominasi dengan perairan. Sehingga, tambahnya banyaknya uap air ke permukaan. 

"Tapi pertumbuhan awan ini tidak semuanya menimbulkan hujan. Hujan di daerah Batam ini biasanya sewaktu-waktu bisa terjadi hujan," katanya. 

Dan juga kelembapan yang tinggi oleh matahari terjadi kelembapan yanh banyak dan jenuh banyuaknya uap air yang dapat mempengaruhi panas. 

"Temperatur suhu udara kita saat ini berkisar 33 hingga 34 derajat celsius yang diakibatkan hutan gundul dan faktor wilayah Kepri yang penuh dengan perairan," pungkasnya.