Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KONI Kepri Minus Dana Rp 5 Miliar

Anggaran Terbatas, Sejumlah KONI Provinsi Terancam Tak Ikut PON Papua 2021
Oleh : Hadli
Jumat | 02-04-2021 | 17:28 WIB
usep-dkk.jpg Honda-Batam
Ketua KONI Kepri, Usep RS bersama Wasekum KONI Kepri, Amri; Asisten I Provinsi Kepri, Juramadi Esram saat mengikuti rapat persiapan PON Papua XX Tahun 2021 dengan DPD RI, Kamis (1/4/2021). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengapresiasi dan berharap adanya solusi dalam rapat kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2021 di Papua.

"Alhamdulillah Ketua DPD RI telah mengambil inisiatif yang luar biasa," katanya pada rapat yang diselenggarakan DPD RI dihadiri berbagai lembaga antara lain DPD RI, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kejaksaan Agung, KONI Pusat, para Gubernur dan KONI Provinsi, Rabu (01/04/2021).

Marciano pun menyampaikan, kendala yang dihadapi terkait penyelenggaraan PON XX 2021 di Papua berdasarkan rapat dengan KONI Provinsi. "Saya telah lakukan rapat dengan 34 KONI Provinsi. Ada beberapa hal yang menjadi catatan, yang mana pada kesempatan yang baik ini harus kita komunikasikan untuk mendapat solusi," ucapnya, mengutip siaran persnya yang diterima BATAMTODAY.COM.

Masalah pertama adalah anggaran, pihaknya pun memahami pemerintah di masa pandemi ini yang tengah menata anggaran di daerah. Di mana sebagian anggaran fokus untuk penanganan pandemi.

"Ada beberapa KONI Provinsi yang mendapatkan dana terbatas. Dengan dana terbatas itu, tidak dimungkinkan memberangkatkan kontingen ke Papua," lanjutnya.

Indikator kesuksesan PON adalah diikuti seluruh peserta yakni 34 provinsi di Indonesia.

Ketua Umum KONI Pusat pun meyayangkan apabila ada provinsi yang tidak ikut karena masalah anggaran. Jika masalah anggaran berdampak pada keberangkatan atlet, maka akan muncul masalah dalam penyelenggaraan PON nantinya.

"Masalah kedua, PON diikuti atlet yang lolos kualifikasi, dengan kondisi kekurangan anggaran, maka provinsi dapat tidak memberangkatkan beberapa atletnya. Syarat menggelar pertandingan minimal diikuti 5 kontingen provinsi," jelas Marciano.

Tidak mampunya memberangkatkan atlet, mengakibatkan peserta kurang sehingga pertandingan tidak dapat diselenggarakan.

Hal senada juga diungkapkan Ketua KONI Kepri, Usep RS. Pria berdarah Sunda ini pun menyebutkan, kendalan anggaran dan dana untuk memberangkatkan atlet, pelatih hingga official ke ajang bergensi tersebut terkendala permasalahan dana.

Di mana sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dispora Kepri telah menganggarkan hibah dan dana operasional kepada KONI Kepri dengan nilai Rp 3,5 miliar.

Dana tersebut, kata Usep, akan digunakan untuk keperluan menghadapi PON. Mulai dari penyiapan dan penyediaan peralatan, akomodasi atlet dan pelatih, transportasi, serta uang saku.

Namun demikian, dari hasil perhitungan dibutuhkan anggaran sebanyak Rp 8,6 miliar untuk menghadapi event bergensi tersebut. Sehingga KONI Kepri mengalami minus atau kekurangan dana.

Mengingat, ada 16 cabang olahraga (Cabor) di KONI Kepri yang terdiri dari 76 atlet, pelatih, official hingga tenaga medis dengan total keseluruhan 110 orang. "Apa yang disampaikan Ketua KONI Pusat, kiranya sama juga dirasakan seluruh KONI yang ada daerah. Untuk itu, manuver dan langkah-langkah strategis serta peran serta semua pihak kiranya bisa memberangkat semuanya ke PON Papua nanti," terang Usep.

Sebelumnya, Asmin Patros, Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Kepri menegaskan bersama bidang lainnya akan berusaha mencari dukungan untuk menjari mitra dalam mewujudkan anggaran dalam menghadapi PON Papua.

"Modal kita Rp 3,5 miliar, dan bismillah kita bisa mewujudkan kekurangannya tersebut. Untuk itu, kita ini harus satu. Jadi kita harus bersama-sama dalam mencari solusi terbaik," jelasnya.

Di PON mendatang, KONI Kepri berupaya bekerja maksimal untuk dapat naik peringkat dari sebelumnya berada di urutan ke-19 dengan perolehan medali 7 emas, 4 perak dan 7 perunggu, menembus 15 besar.

Editor: Gokli