Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Disnaker Minta SP dan Manajemen Varta Jangan Egois
Oleh : Ocep
Senin | 11-06-2012 | 19:47 WIB

BATAM, batamtoday - Dinas Tenaga Kerja Kota Batam menilai perselisihan hubungan industrial yang terjadi di PT Varta Microbattery Indonesia hanya dapat diselesaikan bila serikat pekerja dan manajemen perusahaan tidak bersikap egois.

Hendra Gunadi, Kasi Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Disnaker Batam mengungkapkan, kebuntuan masalah yang terjadi di PT Varta akibat sikap dari serikat pekerja dan manajemen perusahaan.

“Kasus ini harus ada negosiasi. Masing-masing pihak tidak bisa berkeras mau menang 100% karena kesenjangan masalah akan semakin dalam,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPRD Batam dan serikat pekerja, Senin (11/6/2012).

Seperti diketahui, perselisihan hubungan industrial yang terjadi di PT Varta sudah berlangsung sepanjang empat bulan terakhir.

Upaya perundingan bipartit juga sudah berkali-kali dimediasi baik oleh Disnaker dan DPR Batam, namun sampai sekarang belum menemukan jalan keluar.

Sekitar 400 karyawan permanen PT Varta selama sebulan terakhir melakukan mogok kerja menuntut pihak manajemen untuk mempekerjakan kembali 13 rekannya yang dipecat perusahaan serta mempekerjakan mereka kembali.

Selain itu mereka juga menuntut agar upah mereka tetap dibayar pihak perusahaan selama mereka melakukan mogok kerja.

Kesepakatan menjad buntu karena pihak manajemen tidak bersedia menerima seluruh pekerja yang sudah dipecat tersebut dan tidak bersedia membayar upah para pekerja yang melakukan aksi mogok kerja karena menganggap aksi tersebut ilegal.

Lebih lanjut, Hendra Gunadi dalam RDP itu mengatakan seharusnya bila serikat pekerja dan manajemen ingin agar masalah ini cepat selesai, maka masing-masing pihak harus memiliki komitmen untuk tetap berunding.

“Serikat pekerja juga sebaiknya memahami dan ikut juga menjaga kondusifitas industri,” sambungnya.

Sementara itu, Kompol Heryana, Kabag Binmas Polresta Barelang ikut menyorot sikap serikat pekerja selama ini.

Dia meminta serikat pekerja agar tidak melakukan tindakan-tindakan di luar dari konteks tuntutan mereka, apalagi tindakan yang melanggar hukum.

Namun dia juga menyoal komitmen manajemen perusahaan PT Varta yang dinilainya tidak kooperatif dalam menyelesaikan masalah ini.

“Persoalan ini kalau masih kita-kita yang hadir tidak akan selesai, harus dipanggil manajemen perusahaan, kalau PT nya gak dateng, sia-sia aja. Mereka harus dipanggil, suka atau tidak suka masing-masing pihak harus laksanakan,” jelasnya.

Komitmen manajemen perusahaan itupun tak luput dari sorotan tajam Anggota Komisi IV DPRD Batam.

Diana, Anggota Komisi IV sempat mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen perusahaan PT Varta.

“Kita ini kok kayak tidak dianggap oleh manajemen Varta. Waktu kasus drydock yang lalu, pimpinan drydock mau hadir dari dubai, ini pimpinan Varta kok gak pernah mau hadir padahal cuma dari Singapura,” keluh Diana.

Udin P Sihaloho, Wakil Ketua Komisi IV, menyoal lebih pedas lagi.

“Saya rasa yang tidak kooperatif ini manajemen Varta. Manajer HRD pernah berjanji akan menyurati Komisi IV untuk memberitahu kepastian waktu pimpinan manajemen datang rapat, tapi sampai hari ini tidak ada,” ketusnya.