Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

TNI-AL Gagalkan Pencurian di Kapal Malaysia, 5 Pelaku Diamankan
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 22-02-2021 | 12:10 WIB
pelaku-pencurian14.jpg Honda-Batam
Ekspose penangkapan 5 pelaku penciran di atas kapal berbendera Malaysia. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Patroli TNI AL gagalkan upaya pencurian di kapal berbendera Malayasia yakni TB Danum dan Tongkang Linau 133 di Perairan Selat Singapura, Minggu (21/2/2021).

Komandan Gugus Keamanan Laut (Danguskamla) Koarmada I, Laksamana Yayan Sofyan mengatakan, dua kapal berbendera Malaysia itu bertolak dari Pelabuhan Klang, Malaysia menuju Serawak.

Pada saat melintas di perairan Karang Banteng di Selat Singapura, kapal itu didatangi oleh dua speed boat yang didalamnya terdapat lima orang pelaku pencurian kapal di laut.

"Pada saat yang sama KRI Siwar-646 melaksanakan kegiatan patroli keamanan laut di kawasan tersebut dan memantau aktivitas upaya pencurian yang dilakukan oleh lima orang. Kelimanya tertangkap tangan sedang memindahkan material dari tongkang Linau 133. Dugaannya aktivitas mereka bukan yang pertama tetapi sudah dilakukan berkali-kali," kata Yayan di dermaga Lanal Batam, Senin (22/2/2021).

Yayan menjelaskan, setelah dilakukan identifikasi, pelaku sedang melakukan pemindahan muatan berupa potongan baja dan di atas speed boat juga didapat sejumlah jeriken. Ia menduga, seluruh pelaku seperti multiplayer, yang mengambil apapun yang ada di atas kapal yang menjadi sasara.

"Nah ini nanti akan dikembangkan oleh Lanal Batam untuk dilaksanakan penyelidikan. Pelaku merupakan warga negara yang berada di pesisir Selat Singapura. Permasalahan ini juga nantinya akan dilimpahkan ke Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang memiliki kewenangan sesuai dengan undang-undang yang berlaku," ujarnya.

Ia juga mengatakan, tidak ditemukan adanya bukti-bukti kekerasan dalam aksi yang dilakukan oleh pelaku. Menurutnya, kejadian itu murni pencurian yang dilakukan di laut dan berbeda dengan perompakan yang berusaha menguasai seluruh kapal yang dilakukan dengan kekerasan dan mengancam jiwa seluruh anak buah kapal (ABK). Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan hal itu terjadi dan hasilnya bisa diketahui dari proses penyidikan.

"Akan dilakukan pendalaman sudah berapa kali mereka melakukan aksinya. Karena ini laporan dari negara tetangga, selama tahun ini saja ada dua kali kejadian serupa. Saya minta nanti pihak terperiksa untuk bisa kooperatif sehingga masalah ini segara selesai. Kami pihak TNI AL dalam mencegah permasalahan ini, tidak hanya dengan patroli saja, tetapi juga dengan kegiatan bakti sosial di sejumlah wilayah atau desa di sepanjang Selat Singapura," tutupnya.

Editor: Yudha