Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jakarta Banjir Anies Diolok Sampai 7 Purnama, Giliran Semarang Banjir pada Diam
Oleh : Redaksi
Minggu | 07-02-2021 | 19:36 WIB
A-BANJIR-SEMARANG_jpg2.jpg Honda-Batam
Banjir di Semarang Jawa Tengah. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Banjir yang mengepung Kota Semarang pada Sabtu (6/1/2021) terus menjadi perdebatan publik. Sikap warganet yang seolah tanpa reaksi nyinyir saat melihat Semarang banjir disorot.

Peristiwa ini dibandingkan dengan fenomena yang terjadi di DKI Jakarta. Di mana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selalu dinyinyiri jika banjir terjadi. Sementara saat Semarang banjir, warganet seolah membisu.

“Waktu banjir di Jakarta, Anies Baswedan dihina dan diolok-olok sampai 7 purnama. Giliran banjir di Semarang semua buzzer pada diam tak ngomong sepatah katapun,” tutur tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Syadat Hasibuan dalam akun Twitter pribadinya, Minggu (7/2/2021).

Gus Umar, sapaan akrabnya, turut menyindir istilah yang digunakan saat banjir Semarang. Di mana kata yang digunakan oleh warganet adalah genangan. Sementara jika hal serupa terjadi di Jakarta, maka yang dipakai adalah banjir.

"Jadi Istilah apapun di negara ini tergantung kadar kebenciannya," demikian Gus Umar.

Jawaban Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal antisipasi banjir menjadi sorotan pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam.

Sementara itu, dalam jawabn yang disampaikan di acara 'Sapa Indonesia Malam' di Kompas TV, Gubernur Jawa Tengah Ganjar menyebut, bahwa pihaknya sebenarnya sudah mendapat data dari BMKG perihal prediksi akan terjadi banjir karena cuaca hujan yang ekstrim.

Akan tetapi, Ganjar baru menambah pompa-pompa penyedot air banjir setelah kondisi genangan mulai ekstrem terjadi.

Saiful Anam menilai, jika banjir tersebut terjadi di DKI Jakarta dan Anies memberi jawaban serupa, maka para pendenung atau buzzer akan ramai menyinyiri.

"Saya membayangkan apabila banjir yang melanda Jateng melanda DKI, maka bukan main kritik tajam akan mengarah kepada Anies," ujarnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (7/2/2021).

Akan tetapi, Saiful mengaku heran karena para buzzer bungkam. Tidak ada kritik atas apa yang disampaikan Ganjar. Bahkan seolah-olah banjir di wilayah kandang banteng itu tidak pernah terjadi.

"Tapi kita lihat banjir di Jateng, para buzzer diam aja seolah diam saja dan seperti tidak terjadi apa-apa," pungkas Saiful.

Banjir terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Paling parah, terjadi di Semarang. Bahkan banjir di ibukota Jateng tersebut mengakibatkan bandara dan stasiun ditutup.

Sumber: RMOL
Editor: Dardani