Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

AJI Batam Kecam Tindakan Arogan Wali Kota Batam Halangi Tugas Jurnalis
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 01-02-2021 | 11:32 WIB
dodox1.jpg Honda-Batam
Ketua AJI Batam, Slamet Widodo bersama anggota AJI Batam, Beres Lumbantobing. (Putra/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Aliansi Jurnalis (AJI) Batam, Slamet Widodo, mengecam keras tindakan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, yang melakukan tindakan menghalang-halangi kegiatan jurnalis.

Pria yang akrab disapa Dodo ini mengatakan, Rudi seharusnya menjadi contoh bagi kebebasan pers. Bukan malah melakukan tindakan yang tidak pantas kepada awak media.

"Kami mengecam keras tindakan itu. Karena itu sudah membunuh karakter dan kebebasan pers. Harusnya sebagai contoh tetapi kenapa justru sebaliknya," kata Dodo, Senin (1/2/2021).

Dodo mengungkapkan, tindakan yang menimpa jurnalis di Batam yang juga Anggota AJI, Beres Lumbantobing sangat disayangkan.

"Dan saat melakukan peliputan itu dilindungi undang-undang. Kalau tak mau direkam, kenapa mengundang wartawan? Ini tindakan yang tak terpuji, dan layak mendapat sanksi tindakan menghalang-halangi kegiatan jurnalis," tegasnya.

Sementara itu, jurnalis Beres Lumbantobing menceritakan kronologis kejadian itu. Ia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di halaman kantor Disdukcapil Kota Batam di Sekupang, Jumat (29/1/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.

Dijelaskannya, saat itu Rudi sedang memberikan sambutan pada agenda pemusnahan pemusnahan 48.088 keping KTP elektronik yang tak dipergunakan.

"Dan itu ruang terbuka. Saat itu saya sedang melakukan kegiatan jurnalistik yakni merekam dan melakukan live streaming melalui kanal Facebook media," kata Beres.

Setelah itu, Rudi yang sedang berbicara menyela dan menghardiknya, dengan nada tinggi. "itu merekam ya? Matikan, matikan, matikan," kata Beres menirukan kata-kata Rudi.

Bahkan tak sekedar itu, menurutnya, arogansi Rudi lagi-lagi meminta stafnya untuk mengusirnya."Ambil hapenya. Hapus! Kata dia dengan nada kurang enak," tirunya.

Tidak menunggu waktu lama, dua staf Rudi dan seorang pria yang mengenakan pakaian lengkap TNI menggiring paksa Beres ke pojok sembari mengambil paksa hape.

"Setelah dicek hape dan dipastikan siaran mati baru dibalikan ke saya. Saya benar-benar syok dengan kejadian ini," ungkapnya.

Editor: Yudha