Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tewas Usai Diterjang 3 Peluru Petugas BC

Polisi Harus Usut Tuntas Kematian Haji Permata
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 18-01-2021 | 10:44 WIB
aksa-halatu11.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Aksa Halatu, Walikota LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPD Kota Batam. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kematian tokoh masyarakat pagayuban Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Batam, Haji Permata masih menjadi tanda tanya besar bagi keluarga, kerabat maupun masyarakat kota Batam.

Pasalnya tokoh masyarakat yang dikenal senagai pengusaha ekspor impor ini meninggal dunia tidak wajar setelah tiga butir proyektil peluru milik petugas Bea dan Cukai Tembilahan, Provinsi Riau, bersarang di dada kirinya atas dugaan penyelundupan 7,2 juta batang rokok.

"Saya masih terheran-heran kasus yang menimpa teman sekaligus sahabat. Ada pembunuhan berencana. Saya tidak melihat kesalahan (korban-red). Apabila dia melawan seharusnya aparat melumpuhkan, bukan mematikan," ujar Aksa Halatu, Walikota LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPD Kota Batam, Senin (18/1/2021).

Dia meminta aparat kepolisian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) harus hadir sebagai pengamanan rakyat dalam mencari dan menentukan kebenaran kasus tewasnya Haji Permata.

"Penyelundupan rokok dan dibunuh, polisi harus mengusut tuntas kebenaran. Siapa saksi yang masih hidup atas penyelundupan harus ditangkap, tapi pihak BC harus ditangkap juga karena tindakan pembunuhan atas tindakan keteledoran," ujarnya.

Dia menekankan, petugas BC melakukan penembakan ini harus dihukum. Bea dan Cukai Tembilahan harus ada tanggung jawab atas tewasnya Haji Permata dan dua orang luka tembak yang masih dilakukan perawatan di salah satu rumah sakit.

"Di sini kita bukan mau menyudutkan BC. BC sebagai aparat negara sudah tanggung jawap melakukan antisipasi terkait penyelundupan, tapi tindakan yang dilakukan berlebihan. Polisi harus masuk ke ranah ini sebagai penegak hukum yang mencari suatu pembenaran yang mengakibatkan satu tokoh di Batam meninggal dunia," harapnya.

Kasus kematian ABK high speed crafts (HSC) penyelundup ternyata bukan kali pertama dalam tahun 2021 ini. Dari informasi yang didapat di lapangan, dua minggu sebelum tewasnya Haji Permata, satu orang ABK HSC penyelundup minuman keras juga tewas usai kapalnya ditbrak petugas Bea Cukai.

Sumber A1 BATAMTODAY.COM, baru-baru ini, menyatakan ABK HSC penyelundup yang tewas itu pria berinisial S yang merupakan anak buah pengusaha berinisial HH. Dia tewas usai kapalnya ditabrak petugas BC di perairan Batam saat hendak menyelundupkan ratusan botol miras ke Kuala Tungkal, Jambi.

"Di awal tahun 2021 ini, sudah dua orang ABK kapal penyelundup tewas di laut. Bukan hanya Haji Permata, tapi anak buah pengusaha berinisial HH juga tewas usai kapalnya ditabrak petugas BC," ujar salah satu sumber BATAMTODAY.COM.

Editor: Yudha