Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menuju KEK Kesehatan, Ini 5 Layanan Baru di RSBP Batam
Oleh : Redaksi
Kamis | 14-01-2021 | 17:53 WIB
rudi-rsbp-btm.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi saat meresmikan 5 layanan baru di RSBP Batam, Rabu (13/1/2021). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam di Kecamatan Sekupang akan dijadikan Kawasan Khusus Ekonomi (KEK) Kesehatan. Saat ini, lagalisasinya tengah diproses.

Menuju KEK Kesehatan yang nantinya menjadi proyek percontohan di Indonesia, RSBP Batam tengah melakukan pengembangan, baik dari segi layanan maupun peralatan medisnya.

Belum lama ini, ada 5 layanan baru yang diresmikan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi. Ke-5 layanan baru itu, yakni CT Scan 128 Slice, ICU PIE, Poliklinik, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), dan Laboratorium PCR.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, RSBP Batam dapat menjadi proyek percontohan di Indonesia sebagai KEK Kesehatan. Bila prosesnya selesai dan izinnya sudah keluar, maka banyak sekali kemudahan yang akan diterima oleh RSBP Batam," jelas Muhammad Rudi, Rabu (13/1/2021).

Dikatakan Muhammad Rudi, salah satu dari lima layanan baru, yang sangat inovatif itu yakni SIMRS. Di mana, SIMRS nantinya mampu menjangkau masyarakat dan pihak eksternal lainnya yang terakomodir di dalam sebuah aplikasi telepon seluler.

"Agar sewaktu-waktu masyarakat ingin mengetahui rekam jejak kesehatannya, bisa langsung termonitor secara mandiri. Sehingga jika ingin berobat kembali, semuanya sudah tertera di sana. Lebih cepat dan lebih efisien," ujarnya.

Sementara itu, Direktur RSBP Batam, dr Afdhalun Hakim mengemukakan, di antara kelima layanan diresmikan tersebut, SIMRS menjadi salah satu prioritas dalam program pengembangan RSBP Batam.

Menurutnya, SIMRS yang merupakan urat nadi rumah sakit harus dikelola dengan baik, karena hal tersebut akan berdampak besar pada pengelolaan manajemen di rumah sakit secara simultan.

"Keuntungan dari sistem yang baru ini adalah keandalan sistem yang terukur, paperless, dan komprehensif dengan sistem pendukung lainnya. Jadi mulai status pasien, unit gawat darurat, poliklinik, keuangan, dan obat-obatan semuanya sudah terintegrasi lebih baik di sistem," kata Afdhalun.

Setelah terintegrasi dengan BPJS dan Kementerian Kesehatan RI, dampak yang signifikan terjadi dari pengelolaan SIMRS adalah penghematan dan efisiensi, baik biaya maupun beban kerja petugas.

"Dengan slogan 'New RSBP, New Spirit, New Services', kami berharap ke depannya, sejumlah fasilitas pendukung dapat diperbanyak, baik infrastruktur fisik maupun sumber daya manusia yang kompeten, guna meningkatkan pelayanan RSBP Batam yang lebih prima dari sebelumnya," kata Afdhalun.

RSBP Batam sendiri diketahui telah lulus akreditasi dengan status tertinggi lima bintang, yaitu Paripurna, yang diterbitkan oleh Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) sebagai wujud komitmen manajemen RSBP Batam.

Editor: Gokli