Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ngadu ke Polda Kepri, Andi Kusuma: Toyota Alphard Saya Dirampas Kelompok Preman
Oleh : Hadli
Rabu | 06-01-2021 | 19:05 WIB
rampas-mobil.jpg Honda-Batam
Kelompok preman yang dituduh Andi Kusuma merampas mobil Toyota Alphard dari rumahnya, Rabu (6/1/2021) pukul 00.20 WIB. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Andi Kusuma, warga Kota Batam, mengadu ke Polda Kepri lantaran mobil mewanya, Toyota Alphard, dirampas sekelompok orang dari rumahnya, Rabu (6/1/2021).

"Sejumlah preman datang ke rumah memaksa mengambil mobil saya dengan menyewa mobil derek," kata Andi Kusuma kepada BATAMTODAY.COM, usai membuat laporan polisi di SPKT Mapolda Kepri.

Peristiwa itu, kata dia, terjadi pada Rabu (6/1/2021) sekitar pukul 00.20 WIB. Perampasan Toyota Alphard warna purple hitam dari rumahnya, The Center Sukajadi Green House RT 02/RW 05, Kecamatan Batam Kota.

Laporan polisi bernomor LP-B/02/1/2021 SPKT tertuang perkara atas dugaan pemerasan dan ancaman dan atau perbuatan tidak menyenangkan sebagaimana dimaksud Pasal 368 KUHP dan atau pasal 335 KUHP. Dalam kasus ini pihak yang dilaporkan yakni TT dan AK.

Andi Kusuma mengatakan, pada 14 Juli 2016 lalu, dia mendatangi PT Nusajaya Mobilindo Batam untuk membeli satu unit mobil Toyota Alphard seri S 2.5 A/T dengan membayar DP sebesar Rp 100 juta.

"Dan beberapa minggu kemudian, saya datang kembali ke daeler membawa beberapa lembar cek untuk membayar kekurangan DP berjumlah Rp 625 juta. Hal ini sudah diperkuat pernyataan pihak daeler bernama Henri," tuturnya.

Selanjutnya, katanya, dia membayarkan mobil tersebut hingga lunasi. "Memang mobil atas nama PT Tanjung Pantun karena untuk proses di bank. Tetapi saya yang bayar," tutur Andi.

Atas kejadian ini, Andi Kusuma sangat menyayangkan permasalahan yang menyebabkan Kamtibnas tidak kondusif. Untuk itu, dia melaporkan hal ini ke Polda Kepri untuk segera ditanggani sehingga aksi premanisme tidak terjadi pada masyarakat lain.

"Saya serahkan sepenuhnya kasus ini kepada Polda Kepri agar tidak terjadi pada masyarakat lain. Masyarakat harus benar-benar merasakan Kamtibnas yang benar-benar nyaman dan aman dari premanisme," tegasnya.

Editor: Gokli