BATAMTODAY.COM, Bintan - Apri Sujadi, calon Bupati yang dipanggil Bawaslu Bintan untuk mengklarifikasi laporan Tim Paslon Awe-Dalmasri Syam, terkait dugaan money politik, telah diperiksa hampir 9 jam lamanya pada Rabu (2/12/2020).

Selama itu juga, Apri Sujadi mengatakan sudah memberikan klarifikasi dan menceritakan kronologis menghadiri undangan deklarasi dukungan Sapma PP Bintan, beberapa waktu lalu.

Apri Sujadi membenarkan kepada Bawaslu, telah menghadiri undangan kegiatan deklarasi dukungan Sapma PP Bintan yang menjadi tim relawan terhadap Pasangan Apri-Roby. Saat itu, kapasitas Apri Sujadi sebagai undangan oleh Sapma PP Bintan.

Karena Sapma PP Bintan mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Apri-Roby, sebagai Calon Bupati Bintan, Apri Sujadi pun menerima dukungan itu secara tertulis. Secara resmi, Apri Sujadi pun menerima Sapma PP Bintan sebagai tim relawan untuk pemenangan pasangan Apri-Robi di Pilkada 2020 Kabupaten Bintan.

"Undangan itu disampaikan secara resmi oleh Organisasi Kepemudaan SAPMA PP Bintan, tertulis, sebelum Apri datang ke tempat acara, disertai surat pernyataan dukungan yang isinya jelas, menyatakan dukungan dan siap menjadi tim dan relawan untuk paslon nomor 1, jadi jelas bukan kegiatan kampanye, dan pada kesempatan itu, sebelum menyatakan menerima, beliau masih menanyakan untuk memastikan kembali, apakah Sapma PP benar-benar mendukung dan siap menjadi tim relawannya? Semuanya menjawab siap," kata Hendie Devitra, kuasa hukum Apri Sujadi, Rabu (2/12/2020) malam.

"Pada acara deklarasi itu Apri Sujadi memberikan pembekalan tentang program yang akan dilaksanakan untuk sosialisasi kepada Sapma PP Bintan sebagai tim relawan, tegasnya tidak ada penyampaian visi misi, atau membawa alat peraga kampanye, atau bahan kampanye," sambung Hendie Devitra.

"Pada saat menghadiri deklarasi dukungan Sapma PP Bintan kepada pasangan Apri-Roby ini, Apri Sujadi tidak ada sama sekali menyinggung untuk memilih atautidak memilih calon tertentu," tegasnya.

Mengenai pemberian uang yang dilakukan sopir pribadi Apri Sujadi kepada Sapma PP, lanjut Hendie Devitra, itu bukan money politik, tetapi, untuk bantuan operasional kepada Sapma PP sebagai tim relawan pemenangan Apri-Roby. "Pak Apri sudah mengingatkan sopirnya itu yang dipercaya memegang uang untuk membyar semua kebutuhan Apri selama kegiatan, baik membayar makan, rokok, bensin, dan lain-lain, termasuk untuk bantuan tim dan relawan. Bahkan beliau sudah mengingatkan sopirnya untuk jangan salah kasi, jangan pada saat kampanye, dan jangan kepada pemilih," beber Hendie.

"Beliau memberikan penjelasan kepada Bawaslu apa adanya, sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Berita-berita yang ada selama ini yang menyatakan itu money politic, itu tidak benar. Justru, berita itu adalah penggiringan opini atau persepsi-persepsi yang dibangun secara berlebihan," tegas Hendie Devitra.

"Kami tim kuasa hukum Apri akan mempersiapkan langkah hukum terkait maraknya penggiringan opini yang cenderung memfitnah Apri dalam masa kampanye ini," katanya.

Namun demikian, Hendie Devitra mewakili pasangan Apri Sujadi dan Roby Kurniawan, tetap menghormati proses yang dijalani oleh pihak Bawaslu. Apri-Roby tetap akan kooperatif untuk memberikan klarifikasi yang diperlukan, dan meminta semua pihak untuk menghormati proses yang berjalan.

Sebelumnya, Ketua Sapma PP Bintan Sutriono atau disapa Ion membantah, adanya politik uang dalam acara deklarasi dukungan Sapma PP terhadap pasangan Apri-Roby, yang dilaksanakan di Kijang, belum lama ini.

"Tidak ada politik uang. Yang ada cost politic (biaya politik). Setiap deklarasi tentu ada De Facto dan De Jure. De Facto, kami sampaikan beberapa hari sebelum acara deklarasi. Dan De Jure (administrasi surat dukungan), pada saat menjelang acara deklarasi. Prinsipnya, deklarasi dukungan tersebut adalah kami mendukung dan siap menjadi relawan atau tim pemenangan Apri-Roby. Saat acara itu, semua menyatakan siap mendukung," ungkap Iyon, Selasa (1/12/2020) lalu.

Editor: Gokli