Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Proyek Smelter dan PLTU Hampir Rampung, PT BAI Optimis Beroperasi Awal 2021
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-12-2020 | 17:36 WIB
pltu-bai.jpg Honda-Batam
Proses pengerjaan PLTU di PT BAI, KEK Galang Batang, Bintan. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Bintan - PT Bintan Alumina Indonesia (BAI), pebrik pengelolaan bauksit menjadi alumina di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan optimis bisa mulai beroperasi pada awal 2021.

Direktur Utama PT BAI, Santoni mengatakan, pabrik pengelolaan bauksit ini merupakan satu-satunya di Kepri.

Menurut dia, pengerjaan proyek 'smelter' (fasilitas pengolahan hasil tambang yang berfungsi meningkatkan kandungan logam) sudah hampir selesai sehingga diperkirakan pada Januari atau Februari 2021 dapat beroperasi.

Bahan baku bauksit yang diolah di PT BAI tidak hanya dari Pulau Bintan, melainkan juga dari sejumlah daerah di Kalimantan. PT BAI akan memproduksi alumina dari bauksit dengan kadar alumina yang tinggi.

Di Kalimantan banyak potensi bauksit dengan kadar alumina tinggi. "Kalau untuk pasokan listrik sudah hampir ready. Kami perkirakan PLTU di lokasi operasional beraoperasi mulai Desember 2020," kata Santoni, Jumat (27/11/2020) lalu, demikian dikutip laman resmi Diskominfo Kepri.

Ia mengatakan, pembangunan 'smelter' di PT BAI sudah berlangsung sekitar tiga tahun lalu. Nilai investasi yang ditanam untuk pembangunan PLTU dan smelter mencapai Rp 30 triliun.

Lahan yang digunakan di KEK Galang Batang itu sekitar 2.300 hektare. "Ada kendala sedikit terkait klaim lahan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai penggarap lahan. Kami serahkan persoalan ini kepada pihak yang berwajib," ujarnya.

Santoni mengatakan, investasi di Galang Batang ini tidak hanya menambah pendapatan daerah dan negara, melainkan juga mendorong pertumbuhan perekonomian.

"Kami utamakan warga lokal bekerja di PT BAI. Bahkan kami memberi pelatihan khusus kepada mereka di China," tuturnya.

Editor: Gokli