Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resahkan Masyarakat, Isdianto Janji Takkan Izinkan PT SAR Beroperasi
Oleh : Putra Gema Pamungkas
Senin | 30-11-2020 | 14:20 WIB
A-ISDIANTO-SURYANI1.jpg Honda-Batam
Pasangan calon Gubernur Kepri nomor urut 02 Isdianto dan calon wakilnya, Suryani. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Aktifitas pertambangan timah yang akan dilakukan oleh PT Supreme Alam Resort (SAR) yang beroperasi di laut Alang Tiga, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, meresahkan masyarakat sekitar.

Mahasiswa Posek, Rian, kepada calon Gubernur Kepri nomor urut 02 Isdianto itu mengatakan, jika PT SAR saat ini sedang mencari dukungan masyarakat agar bisa beroperasi di zona tangkap nelayan setempat itu.

Izin PT SAR sendiri dijelaskan Rian dikeluarkan oleh mantan Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kepri, Azman Taufiq yang saat ini telah menjadi tersangka kasus pengeluaran Surat Izin Operasi Pertambangan (SIOP).

"Izin inilah membuat masyarakat disini resah, dia (Azman Taufiq) seenaknya saja mengeluarkan izin itu ke PT SAR. Mengeruk hasil laut disini. Itu wilayah tangkap nelayan," kata Rian, Senin (30/11/2020).

Baru-baru ini, diungkapkannya sekitar kurang lebih 500 orang masyarakat Posek juga menggelar aksi deklarasi penolakan aktifitas tambang timah di perairan laut Posek sebagai tanda bahwa seluruh masyarakat setempat menolak perusahaan itu beroperasi.

"Kalau seandainya perusahaan itu masuk, pasti menjadi permasalahan besar bagi kita. Kita sudah mencoba ikuti langkah persuasif dengan mendatangi DPM-PTSP, DLH dan DESDM. Namun hingga kini belum ada hasil," ujarnya.

Rian mengaku sejumlah masyarakat dibujuk rayu perusahaan itu dengan cara datang tengah malam untuk bisa mendapatkan dukungan agar bisa segera beroperasi.

"Kalau mau, mereka datanglah pas siang kesini. Beri sosialisasi pada semua masyarakat. Kalau tengah malam datang, itu pengecut. Karena ketika siang saya yakin tak berani karena semua masyarakat disini menolak adanya aktifitas tambang timah," tegasnya.

Maka dari itu, selaku perwakilan masyarakat Kepulauan Posek Rian meminta agar Isdianto yang juga sebagai Gubernur Kepri non aktif (cuti kampanye) agar dapat mengevaluasi izin tambang timah milik PT SAR.

"Kami meminta izin itu di evaluasi ulang. Karena sampai saat ini tidak ada perdukungan masyarakat terkait tambang timah. Kalaupun ada, mereka datang malam malam mengantarkan uang. Mereka tak berani datang sosialisasi siang karena tau mayoritas di sini menolak," tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Isdianto berkomitmen untuk mensejahterakan masyarakat. Sehingga, ketika ia mendengar keluhan masyarakat terkait izin tambang timah, ia akan segera mengevaluasi izin tambang tersebut.

"Saya akan evaluasi izin tambang itu. Kalau masyarakat disini tak mau tambang itu dibuka, maka saya tidak akan buka tambang timah itu," tegas Isdianto.

Isdianto menginginkan agar kedepan bagi investor yang mau melakukan investasi di Kepri, harus terlebih dahulu memperhatikan masyarakat dan tidak m embawa dampak buruk bagi seluruh masyarakat.

"Saya ingin kalau mau investasi disini harus diperhatikan masyarakatnya juga. Jangan hanya mau mengeruk hasilnya saja. Kasian masyarakat saya. Saya tegaskan akan segera mengevaluasi izin tambang yang merugikan masyarakat saya ini," tutupnya.

Editor: Dardani