Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Kantongi Izin

PT. TKI Lakukan Pemotongan Bukit
Oleh : Ali
Senin | 07-02-2011 | 17:33 WIB
pemotongan_lahan_kabil.JPG Honda-Batam

Tanpak seorang petugas lapanagn sedang melakukan pemantauan pemotongan bukit, Kabil. (foto Ali).

Batam, batamtoday - PT. Trikarya Indoraya (PT. TKI) kembali melakukan pemotongan bukit Teluk Bakau, Nongsa padahal hal perusahaan ini sama sekali belum mengantongi surat izin cut and Fill dalam melakukan aktifitasnya.

Pantauan batamtoday di lapangan, Senin 7 Februari 2011, ada sekitar 13 unit mobil raksasa dengan kapasitas 21 kubik sudah mulai beraktifitas untuk melakukan pengangkutan tanah di atas lahan yang memiliki luas 109 hektare. Aktivitas pemotongan dilakukan dengan menggunakan back hoe berukuran besar.

Salah seorang securiti perusahaan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sejak perayaan Imlek pemotongan bukit dilakukan PT. Muara Mas (perusahaan grup PT. TKI) sempat terhenti beberapa hari.

"Sudah sejak dua hari lalu puluhan pekerja diminta lagi melakukan pemotongan oleh Bekti, Direktur PT Muara Mas. Dia yang bertanggung jawab melakukan pemotongan bukit," kata dia.

Tanah hasil pemotongan bukit, oleh perusahaan ini dikirim ke wilayah Kampung Jabi, Nongsa untuk melakukan reklamasi pantai.

Rencananya reklamasi tersebut akan digunakan untuk membangun galangan kapal terbesar di Nongsa namun karena ada perizinan yang belum selesai dengan masyarakat sekitarnya maka aktivitas reklamasi dihentikan.

Meskipun reklamasi terhenti namun pemotongan bukit tidak berhenti. Pemotongan bukit tetap berlanjut yang tanah hasil pemotongan masih dikumpulkan di sekitar lokasi pemotongan.

"Saya tidak tau pasti sekuat apa perusahaan ini, sehigga belum ada surat izinnya tetap juga melakukan aktifitas pemotongan. Malah tidak ada putusnya melakukan pemotongan bukit itu bahkan menurunkan alat berat," ujar Dasrul, salah seorang warga Teluk Bakau kepada wartawan di sekitar lokasi pemotongan.

Menurutnya, sudah dua minggu truk besar yang mengangkut tanah bukit tidak keluar dari jalan raya, tidak seperti sebelumnya yang keluar masuk melakukan reklamasi.

Dia mengatakan pabila pemotongan bukit terus dilakukan dikhawatirkan akan terjadi banjir dan longsor, sehingga yang menjadi korban adalah warga sekitar bukit.

"Selama ini kalau hujan, lumayan banjir, apa lagi kalau satu-satunya bukit disini di potong," ujar lelaki yang keseharian sebagai tukang ojek simpang kawasan industri Taiwan ini.