Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pilkada 2020 di Tengah Pandemi, Ini Tanggapan Milenial Batam
Oleh : Putra Gema
Rabu | 25-11-2020 | 19:04 WIB
milenial-pilkada.jpg Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam - Pro kontra pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di tengah pandemi Covid-19 menjadi topik utama yang diperhatikan generasi millenial, khususnya mereka yang masuk ke dalam kategori pemilih pemula.

Sejak tahapan Pilkada serentak di tengah pandemi disahkan dan diatur dalam Peraturan KPU (PKPU) nomor 5 tahun 2020, beragam tanggapan generasi millenial langsung muncul di berbagai platform media sosial.

Para generasi millenial ini memunculkan tanggapan beragam mulai dari penolakan namun ada juga beberapa yang menyatakan dukungannya.

Hal ini, tidak hanya menjadi sorotan khusus ke pihak penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU), namun juga ke Pemerintah Daerah, hingga ke masing-masing Pasangan calon (Paslon).

Melihat hal ini, BATAMTODAY.COM, melakukan wawancara terpisah ke beberapa generasi millenial di Kota Batam, Kepulauan Riau mengenai tanggapan mereka terkait pelaksanaan Pilwako Batam 9 Desember mendatang.

Alam Udin (19) mengungkapkan, kurang menyetujui pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi saat ini, dikarenakan dia melihat kurangnya jaminan mengenai pencegahan penularan Covid-19.

Walau demikian, Udin juga menuturkan akan tetap menggunakan hak suaranya, daripada nantinya hak suaranya diduga akan digunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab. "Iya, hak suara tetap akan digunakan, walau sebenarnya saya kurang mendukung pelaksanaan Pilkada di tengah pandemi," kata Udin, Selasa (24/11/2020) lalu.

Ditemui di kawasan Batam Centre, hal berbeda terlontar dari Putri Aliya (20). Ia menyebutkan bahwa untuk Pilwako Batam 2020 tidak akan menggunakan hak suaranya. Hal ini dikarenakan ketakutan terpapar dan timbulnya cluster baru Covid-19 di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Aliya juga menuturkan, pelaksanaan Pilkada di tahun ini, juga kurang tepat untuk dilakukan. "Karena dalam Pilkada saat ini sangat berbeda kondisinya. Kita dianjurkan untuk stay at home, tetapi sekarang malah diadakan Pilkada dalam kondisi yang masih rawan penyebaran Covid-19," tegasnya, Rabu (25/11/2020).

Masih di lokasi yang sama, Boelan (22), salah satu generasi milenial yang menyatakan dukungannya terhadap keputusan Pemerintah Pusat mengenai pelaksanaan Pilkada di tengah kondisi pandemi saat ini. Di mana, dia melihat adanya potensi kecurangan apabila pelaksanaan Pilkada yang sudah dijadwalkan kembali tertunda.

Meski begitu, sebagai generasi pengguna media sosial aktif, Boelan mengakui belum pernah melihat postingan dari masing-masing Paslon yang akan bertarung. "Menurut saya tidak perlu ditunda. Jalankan saja. Karena dikhawatirkn jika ada penundaan akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecurangan yang terjadi di TPS. Namun tetap harus mengikuti protokol kesehatan," ungkap Boelan.

Sedangkan Galih (21) yang juga teman Boelan juga menyatakan, akan bersikap tegas atas keputusan Pemerintah Pusat, mengenai pelaksanaan Pilkada serentak di tengah pandemi.

Untuk itu, sebagai generasi millenial dia juga menyatakan bahwa menolak untuk menggunakan hak suaranya. "Walau saya tahu siapa masing-masing calon, tetapi saya rasa keduanya tidak memiliki jawaban atas apa yang terjadi di Batam saat ini. Untuk itu saya golput," tegasnya.

Editor: Gokli