Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KPK Mulai Kejar Nunun Daradjatun
Oleh : Surya/Tunggul Naibaho
Senin | 07-02-2011 | 17:22 WIB

Jakarta, batamtoday - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan akan mendalami informasi yang diberikan mantan Menko Kesra Fahmi Idris soal keberadaan Nunun Noerbaeti Daradjatun, tersangka pemberi suap dalam kasus travel cheque Miranda Goeltom.

Hal itu disampaikan Wakil ketua KPK, Haryono Umar, kepada wartawan, di Gedung KPK Senin, 7 Februari 2011.

Mantan Menko Kesra pekan lalu menyentak KPK dengan mengatakan bahwa tersangka Nunun Noerbaeti sebenarnya dalam keadaan sehat-sehat saja. Istri mantan Wakpolri Adang Daradjatun ini dikatakan asik peleserin Jakarta-Singapura, Singapura-Bangkok, dan Jakarta-Bangkok.

Fahmi mengatakan, hal sehat bugarnya Nunun didapat dari rekanya yang kebetulan bertemu dengan Nunun, baik di Singapura maupun Bangkok. Bahkan, ada seorang teman Fahmi, yang tempat tinggalnya tidak jauh dari tempat Nunun tinggal di Bangkok, dan dikatakan, Nunun sehat-sehat saja.

Penangkapan atas 24 politisi, yang kebanyakan mantan anggota komisi IX DPR RI periode 1999-2004, yang dilakukan KPK, menuai protes karena KPK dinilai diskriminatif. Pasalnya, para penerima suap sudah dijebloskan ke penjara, sedangkan pemberi suap, yang disebut-sebut mantan Deputi Senior BI, Miranda Goeltom melalui Nunun Noerbaeti, sama sekali belum ditahan.

Dan lebih ironisnya, seperti pengakuan Haryono Umar, pihak KPK sempat kehilangan kontak dan jejak Nunun, yang secara sepihak, oleh pihak keluarga dikatakan sakit.

Sementara itu suami Nunun, Adang Dorodjatun, yang kini menjadi anggota komisi III DPR, membantah pernyataan Fahmi Idris, dan tetap menyatakan istrinya sedang sakit. Sakit lupa ingatan yang akut.

Namun Adang menolak menyebut dimana istrinya dirawat, karena dia khawatir, nantinya pers akan mengejar sang dokter untuk menggali informasi tentang kesehatan Nunun.

"Gak usahlah, nanti kejadian seperti dulu terulanmg lagi, dokter dikejar-kejar, jadi tidak mau lagi merawat istri saya," ujar Adang memberi alasan.

Wakil Ketua KPK Haryono Umar menilai, selama ini tidak ada sikap koperatif yang ditunjukan Nunun, beberapa kali dipanggil, satu kalipun, Nunun tidak pernah datang memenuhi panggilan KPK.