Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ketua KPU RI Arief Budiman Positif Covid-19

DPD Ajak Rakyat Indonesia Desak Pemerintah Tunda Pilkada 2020
Oleh : Redaksi
Minggu | 20-09-2020 | 14:32 WIB
la_nyalla_arief_kpu_b2.jpg Honda-Batam
Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti meneria Ketua KPU Arieef Budiman dan Ketua Bawaslu Abhan di Gedug DPD, Senayan, Jakarta, Senin (14/9/2020) (Foto: DPD RI)

BATAMTODAT.COM, Jakarta - Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi meminta pemeritah menunda pelaksannaan Pilkada 2020 yang akan digelar pada 9 Desember ditunda, pasca terpaparnya Ketua KPU RI Arief Budiman positf Corona (Covid-19).

Fachrul Razi diketahui sempat menemani Ketua DPD RI AA La Nyala Matttalitti menerima Ketua KPU RI Arief Budiman dan Ketua Bawaslu Ahban pada Senin (14/9/2020) di Gedung DPR/MPR/DPD, Seaan, Jakarta, empat hari sebelum Arief Budiman dinyatakan positif Covid-19.

Ia megajak seluruh rakyat Indonesia mendesak pemeritah agar menunda pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 mendatang dikarena pandemi Covid-19 semakin mengkhawatirkan.

Fachrul Razi prihatin atas kondisi Covid 19 yang belum berakhir ini, Ia bahkan meminta secara tegas menolak Pilkada di bulan Desember 2020.

"Kami DPD RI hingga kini masih tetap meyakini Covid ini akan terus bertambah, bila keramaian masih tetap terjadi dimana - mana, apalagi akhir - akhir ini kita melihat pendaftaran calon-calon kepala daerah di KPU, hampir tidak bisa diawasi bahkan dikontrol," kata Fachrul di Rumah Dinnas Ketua DPD RI, Jalan Denpasar 21, Kuningan, Jakarta, Minggu (20/9/2020).

Fachrul Razi yang selama ini vokal bersuara untuk meminta Presiden dapat memikirkan ulang pelaksanaan Pilkada, mendesak Presiden dapat benar-benar memperhatikan dan mengutanakan keselamatan 105 juta nyawa rakyat Indonesia di 270 daerah yang akan melaksanakan Pilkada.

"Saat ini nyawa lebih utama, kekuasaan politik masih bisa kita pikirkan dimasa depan, hanya satu solusi, tunda Pilkada sebagaimana diatur dalam pasal 122a Undang-Undang No. 6 tahun 2020," katanya.

Ia menilai Pilkada di bulan Desember 2020 tidak akan maksimal, bahkan kita akan membuka klaster-klaster baru di setiap daerah, bila Pilkada ini terus dilakukan, Klaster Pilkada akan menjadi menjadi ancaman bagi 105 Juta Rakyat Indonesia di 270 Daerah yang akan melaksanakan Pilkada serentak 2020.

"Pilkada kali ini akan tidak maksimal, bahkan kita terus menambahkan klaster - klaster baru, karena kita hadirkan keramaian - keramaian baru di setiap daerah, kalau begini trus, kapan berakhirnya Covid-19 dan vaksin pun belum ditemukan," ujarnya.

Ketua Komite l DPD RI menambahkan dengan melihat Covid yang juga terkena sejumlah elit penyelenggara seperti Ketua KPU Pusat dan anggota komisioner KPU dan bahkan penyelenggara pilkada di daerah sangat tinggi. Bahkan menurut Fachrul Razi, lebih dari 60 Bakal Calon Pilkada sudah positif Covid-19.

"Para elite penyelenggara satu per satu mulai kena Covid, dan juga penyelenggara di daerah bahkan calon-calon kepala daerah juga banyak yang kena, bagaimana Pilkada terus dilaksanakan, saya mengajak rakyat Inodnesia meminta Pilkada 2020 ini agar di tunda di 2021, agar kita menjauhkan dulu dari Covid-19. Selasaikan Covid baru kita berkompetisi secara demokrasi secara sehat secara bersama sama," pungkas Fachrul.

Editor: Surya